Nongkrong

  • Paling asik tuk' nongkrong di Bogor
      rss

3 per 4

  • Lalu lintas dan sudut-sudut jalan di Kota Bogor
      rss

Teladan

  • Memberi contoh dan teladan untuk lainnya
      rss

Komunitas

  • Semarak warga dalam berkarya
      rss

Inisiatif

  • berani mencoba dan berbuat tuk kita semua
      rss
. . . .

Admin Control Panel

New Post | Settings | Change Layout | Edit HTML | Monetize | Moderate Comments | Monetize | Stats | Sign Out
    • Info selengkapnya bisa dilihat di Stasiun Klimatologi Darmaga - Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor Km 6,5 Kotak Pos 174 Bogor 16001 Telp.: (0251) 623018, 621192 Fax : (0251) 623018
Traffic Monitoring Bogor

Berita Terbarurss

Musik dan Senirss

Ekonomirss

Tokohrss

10 November 2010

Organik Harganya Harus Mendekati Non Organik

Baranangsiang|Kotahujan.com-Kesadaran masyarakat tentang pentingnya bahan makanan organik bagi kesehatan, rupanya telah memicu permintaan produk organik di pasaran. Sayangnya masyarakat terkadang harus menelan kekecewaan manakala produk organik yang diminatinya ternyata masih mahal untuk ukurannya. Faktornya bisa bermacam-macam, salah satunya adalah tingkat produksi yang belum menyentuh skala besar. Hal inilah yang menjadi fokus perhatian Wakil Walikota Bogor, Ahmad Rukyat dan Dirjen Sarana Prasarana DEPTAN, Dr. Sumarjo Gatot Irianto saat membuka Indonesia Organic & Green Fair 2010.

Untuk itulah keduanya berharap kelompok tani ataupun usaha Agribisnis organik mau meningkatkan skala produksinya. Peningkatan ini diharapkan bisa menjawab permintaan masyarakat soal kebutuhan bahan makanan organik. Gerakannya pun haruslah gerakan masive, produk organik harganya harus mendekati barang non organik sehingga gaya hidup sehat dan ramah lingkungan bisa terwujud dengan nyata. Image produk organik itu mahal telah membuat gerakan pertanian organik di Indonesia terhambat, dampaknya tidak semua petani mau melirik pertanian organik sebagai pilihannya. Sebagai upaya mendorong pertanian organik di Indonesia, Aliansi Organis Indonesia (AOI) menggelar Indonesia Organic & Green Fair 2010 di Lapangan Taman Koleksi IPB Baranangsiang Bogor, Sabtu hingga Minggu (6-7) lalu.

Rusdi Wangsa selaku Direktur Eksekutif Aliansi Organis Indonesia mengabarkan bahwa saat ini telah terdata luas lahan pertanian organik, seluas 231.697,11 hektar. Lebih luas dibanding tahun 2007 yang hanya 41.431 hektar. Diharapkan masyarakat akan terus tergerak dan membeli produk hasil pertanian organik. Imbasnya tentu kesejahteraan petani Indonesia.



Publikasikan ...

Tautan halaman ini.








0 komentar:

Posting Komentar

Loading...

Kabar Pilihanrss

Komunitasrss

Agendarss

Lingkunganrss

Seputar Bogorrss

Perubahan Iklimrss

top  

V O D (Beta)

  • Berita dalam gambar dan suara
      rss

Tata Ruang

  • Tata kelola Bogor
      rss

Wisata

  • Segarkan diri dari penatnya hari
      rss

Kuliner

  • Sajian terbaik di sudut kota
      rss

Pinggiran

  • Dipinggirkan dan terpinggirkan
      rss
TopBottom
  © Kantor Berita ASTEKI / TELAPAK Jawa Barat KoTa HuJaN 2008
didukung oleh tPort Integration dan Blogger | Back to TOP  
  • Twitter
  • Twitter
tutup [x]