Mangrove sebagai Infrastuktur Negeri
Kampus IPB Dramaga|Kotahujan.com- Setelah sukses dengan kegiatan TGC in Action pada bulan maret 2010 lalu, Tree Grower Community (TGC) himpunan profesi Departeman Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB kembali mengadakan kegiatan besar yang melibatkan masyarakat, akdemisi, pemerintahan, dan LSM. Kegiatan yang bertema Save Mangrove for Our Earth dirangkai dalam dua kegiatan yakni Seminar Nasional dan kegiatan penanaman yang dilakukan keesokan harinya.
Seminar Nasional bertema Restorasi Mangrove berlangsung pada 22 Januari 2011 lalu, digagas sebagai upaya penyelamatan kawasan pesisir Indonesia dengan menghadirkan narasumber yang ahli dibidang masing-masing. Narasumber tersebut yakni diantaranya Dirjen Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial, Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Ekosistem Pulau-pulau Kecil, Direktur Weatlands International Indonesian Programe, Bappenas, Ahli Magrove Nasional yang merupakan salah Satu Guru Besar di IPB, Anggota Staf Ahli Kelompok Kelompok Kerja Mangrove Nasional.
Kegiatan seminar yang dipusatkan di Auditorium Andi Hakim Nasution IPB Dramaga ini membahas tentang masalah yang terjadi di hutan mangrove saat ini. Memaparkan fungsi hutan mangrove sebagai syarat mutlak pengelolaan pesisir. Di temui disela acara Suryanti perwakilan dari BAPPENAS yang juga merupakan narasumber menjelaskan keberadaan hutan mangrove sangatlah penting, mangrove dapat menjadi salah satu cara pemberatasan kemiskinan dan keterbelakangan dengan mengembangkan produk dari bahan baku mangrove, mangrove juga dapat menjadi alat dalam menciptakan ketahanan pangan. Ikan mempunyai tempat hidup dan dpat berkembangbiang. Dengan adanya hutan mangrove ini maka adanya kertekaitan ekonomi dan rehabilitasi ikan. Selain itu mangrove juga sebagai adaptasi perubahan iklim yaitu sebagai stok karbon dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Maka dari itu dalam penyusunan site plan keterlibatan dengan masyarakat sangat diperlukan agar semua yang berkepentingan dalam kawasan mangrove dapat di akomodir dalam satu stakeholder, hal yang harus menjadi perhatian kita saat ini dalam merehabilitasi lahan kawasan mangrove adalah pengaturan kembali tata ruang pesisir dan pegendalian dan penegakan hukum yang harus dibenahi. Suryanti menambahkan harapannya mangrove dapat menjadi salah satu pengendalian bencana dan dapat menjadi penanggulangan bencana .
Indah Permatasari sebagai kordinator kegiatan ini, berharap dengan adanya seminar nasional ini tingkat kesadaran akan merehabilitas mangrove semakin tinggi sehingga terciptanya mangrove yang lestari.
Seminar Nasional bertema Restorasi Mangrove berlangsung pada 22 Januari 2011 lalu, digagas sebagai upaya penyelamatan kawasan pesisir Indonesia dengan menghadirkan narasumber yang ahli dibidang masing-masing. Narasumber tersebut yakni diantaranya Dirjen Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial, Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Ekosistem Pulau-pulau Kecil, Direktur Weatlands International Indonesian Programe, Bappenas, Ahli Magrove Nasional yang merupakan salah Satu Guru Besar di IPB, Anggota Staf Ahli Kelompok Kelompok Kerja Mangrove Nasional.
Kegiatan seminar yang dipusatkan di Auditorium Andi Hakim Nasution IPB Dramaga ini membahas tentang masalah yang terjadi di hutan mangrove saat ini. Memaparkan fungsi hutan mangrove sebagai syarat mutlak pengelolaan pesisir. Di temui disela acara Suryanti perwakilan dari BAPPENAS yang juga merupakan narasumber menjelaskan keberadaan hutan mangrove sangatlah penting, mangrove dapat menjadi salah satu cara pemberatasan kemiskinan dan keterbelakangan dengan mengembangkan produk dari bahan baku mangrove, mangrove juga dapat menjadi alat dalam menciptakan ketahanan pangan. Ikan mempunyai tempat hidup dan dpat berkembangbiang. Dengan adanya hutan mangrove ini maka adanya kertekaitan ekonomi dan rehabilitasi ikan. Selain itu mangrove juga sebagai adaptasi perubahan iklim yaitu sebagai stok karbon dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Maka dari itu dalam penyusunan site plan keterlibatan dengan masyarakat sangat diperlukan agar semua yang berkepentingan dalam kawasan mangrove dapat di akomodir dalam satu stakeholder, hal yang harus menjadi perhatian kita saat ini dalam merehabilitasi lahan kawasan mangrove adalah pengaturan kembali tata ruang pesisir dan pegendalian dan penegakan hukum yang harus dibenahi. Suryanti menambahkan harapannya mangrove dapat menjadi salah satu pengendalian bencana dan dapat menjadi penanggulangan bencana .
Indah Permatasari sebagai kordinator kegiatan ini, berharap dengan adanya seminar nasional ini tingkat kesadaran akan merehabilitas mangrove semakin tinggi sehingga terciptanya mangrove yang lestari.
Tautan halaman ini.
1 komentar:
selamatkan lautku selamat kan sungai ku, hijaukan hutan ku. tapi bukan hanya terucap dari mulut dan seminar saja yang penting mari kita kotori jemari kita untuk menyelamatkan aset negri ini. demi masa depan anak cucu kita.
Posting Komentar