Mulung Ciliwung dengan Baju Plastik Bekas
Kedunghalang|Kotahujan.com-Sejumlah siswa dengan penampilan unik tidak seperti siswa sekolah pada umumnya, ikut menyemarakkan kegiatan mulung sampah bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf oleh Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), di Kelurahan Kedunghalang, Kecamatan Bogor Utara. Mereka adalah siswa kelas I-VI SDN Bantarjati IX, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor UtaraMinggu (5/2) kemarin. Uniknya selain menggunakan seragam pramuka, mereka juga memakai jas hujan dan tas sekolah yang mereka buat sendiri dengan menggunakan bahan baku sampah plastik produk-produk industri, seperti sampah plastik bekas sabun cuci, minyak goreng, kopi, dan sebagainya. .
Menurut Azizah, salah satu guru. Dengan memanfaatkan sampah plastik yang tidak terurai, maka mereka dapat mengurangi kerusakan lingkungan dan ikut membantu menyadarkan masyarakat pentingnya mendaur ulang sampah. Mottonya adalah 4R: Reuse, Reduce, Recycle, dan Repair.
Proses pembuatan tas dan jas hujan ini cukup mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Pertama-tama, para siswa memotong dan membersihkan sampah plastik yang akan dijadikan bahan pembuatan tas. Sampah plastik tersebut dibawa dari rumah atau dari plastik kemasan jajanan mereka. Setelah itu, plastik disambung dengan cara menjahit jelujur, guru membantu membuat pola, sedangkan pengerjaan akhir dilakukan oleh tim khusus yang terdiri dari orangtua murid.
Pembuatan barang-barang dari sampah plastik merupakan salah satu program sekolah, apalagi sekolah mereka adalah sekolah pemegang penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional sejak 2009. Selain itu, keaktifan siswa dalam mengumpulkan sampah plastik juga menjadi salah satu aspek penilaian dari beberapa mata pelajaran, salah satunya adalah pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH).
Dua dari siswa kelas 6 mereka juga terpilih menjadi Duta Lingkungan dan Duta KEHATI Tingkat Nasional, mereka adalah Nazwa dan Alfatih.
Terkait aksi bebersih Ciliwung, adanya kegiatan bersih-bersih sungai ciliwung, mereka harapkan lebih banyak kepedulian masyarakat agar Sungai Ciliwung bersih.
Menurut Azizah, salah satu guru. Dengan memanfaatkan sampah plastik yang tidak terurai, maka mereka dapat mengurangi kerusakan lingkungan dan ikut membantu menyadarkan masyarakat pentingnya mendaur ulang sampah. Mottonya adalah 4R: Reuse, Reduce, Recycle, dan Repair.
Proses pembuatan tas dan jas hujan ini cukup mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Pertama-tama, para siswa memotong dan membersihkan sampah plastik yang akan dijadikan bahan pembuatan tas. Sampah plastik tersebut dibawa dari rumah atau dari plastik kemasan jajanan mereka. Setelah itu, plastik disambung dengan cara menjahit jelujur, guru membantu membuat pola, sedangkan pengerjaan akhir dilakukan oleh tim khusus yang terdiri dari orangtua murid.
Pembuatan barang-barang dari sampah plastik merupakan salah satu program sekolah, apalagi sekolah mereka adalah sekolah pemegang penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional sejak 2009. Selain itu, keaktifan siswa dalam mengumpulkan sampah plastik juga menjadi salah satu aspek penilaian dari beberapa mata pelajaran, salah satunya adalah pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH).
Dua dari siswa kelas 6 mereka juga terpilih menjadi Duta Lingkungan dan Duta KEHATI Tingkat Nasional, mereka adalah Nazwa dan Alfatih.
Terkait aksi bebersih Ciliwung, adanya kegiatan bersih-bersih sungai ciliwung, mereka harapkan lebih banyak kepedulian masyarakat agar Sungai Ciliwung bersih.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar