Menyiapkan Petani Mandiri dengan Pupuk Organik
Dramaga|Kotahujan.com-Sebagai salah satu intrumen penting dalam bidang pertanian, pupuk selalu menjadi ukuran suksesnya masa tanam. Untuk itu workshop pertanian PESTANI 2011 di IPB kemarin, tak lengkap rasanya tanpa pelatihan membuat pupuk. Tentunya pupuk yang berkualitas untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan ramah lingkungan.Pelatihan yang dilakukan adalah pembuatan pupuk organik granul (POG) dari campuran kompos dan kotoran hewan. Pelatihan Pembuatan POG ini merupakan salah satu topik workshop tematik yang diberikan pada Kamis (7/4/2011), di Kebun Penelitian Cikabayan, Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor.
Pelatihan pembuatan pupuk ini bertujuan agar para peserta mengetahui dan bisa menerapkan bagaimana cara membuat pupuk dengan biaya yang lebih ekonomis. Hal ini dimungkinkan karena memanfaatkan bahan baku yang berada di sekitar mereka, yaitu sampah dedaunan dan kotoran hewan. Jika produksinya banyak pupuk ini juga bisa dipasarkan menjadi peluang bisnis.
Untuk membuat POG ini, kompos dan kotoran hewan yang sudah di-decomposting (dibusukkan) selama 1-3 bulan dimasukkan kedalam mesin cutting, kemudian hasilnya dijemur selama 2-3 hari dengan dilakukan pengadukan setiap sekitar 6 jam sekali. Setelah itu, kompos dan kotoran hewan tersebut dimasukkan ke dalam hummermill dan hasil yang keluar berupa serbuk yang kemudian dibuat menjadi granul dengan bantuan alat mix.
“Dengan adanya kunjungan peserta ini, saya merasa sangat senang. Mudah-mudahan para petani ini dapat lebih meningkat lagi hasil (pertanian)-nya dengan pupuk POG ini”, pungkas Ahmad Djoni, salah satu pemberi materi workshop pembuatan pupuk POG.
Pelatihan pembuatan pupuk ini bertujuan agar para peserta mengetahui dan bisa menerapkan bagaimana cara membuat pupuk dengan biaya yang lebih ekonomis. Hal ini dimungkinkan karena memanfaatkan bahan baku yang berada di sekitar mereka, yaitu sampah dedaunan dan kotoran hewan. Jika produksinya banyak pupuk ini juga bisa dipasarkan menjadi peluang bisnis.
Untuk membuat POG ini, kompos dan kotoran hewan yang sudah di-decomposting (dibusukkan) selama 1-3 bulan dimasukkan kedalam mesin cutting, kemudian hasilnya dijemur selama 2-3 hari dengan dilakukan pengadukan setiap sekitar 6 jam sekali. Setelah itu, kompos dan kotoran hewan tersebut dimasukkan ke dalam hummermill dan hasil yang keluar berupa serbuk yang kemudian dibuat menjadi granul dengan bantuan alat mix.
“Dengan adanya kunjungan peserta ini, saya merasa sangat senang. Mudah-mudahan para petani ini dapat lebih meningkat lagi hasil (pertanian)-nya dengan pupuk POG ini”, pungkas Ahmad Djoni, salah satu pemberi materi workshop pembuatan pupuk POG.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar