Karya Rimbawan dari Dramaga
Dramaga|Kotahujan.com-Kesenian terasa maknanya jika dilakukan dan diapresiasi dengan ikhlas. Maknanya pun bisa semakin terasa dan bisa 'mengena'kesanubari audiens. Seperti halnya kreativitas kesenian mahasiswa IPB yang menggelar LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rimbawan) di Gedung Balairung Rimbawan Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Sabtu (9/4/2011) malam. Tema yang mereka usung malam itu adalah semangat cinta tanah air, tema yang sudah selayaknya ditumbuhkan kembali dikalangan mahasiswa IPB. LEKRA malam itu berisi penampilan kreativitas dan seni para rimbawan IPB berbagai angkatan, baik yang masih mahasiswa ataupun yang sudah alumni
"Dengan pemaknaan cinta yang sebenar-benarnya, Insya Allah ada titik cerah dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air di Indonesia ini", kata Muh, yang malam itu menyanyikan lagu ciptaannya berjudul "Resi Negri".
Semua karya yang ditampilkan malam itu sarat dengan nilai-nilai persatuan dan semangat kecintaan terhadap tanah air, beberapa diantaranya lagu berjudul "Resi Negri" dan "Madani", puisi "Bogor, Bagaimana Kabarmu?", dan prosa berjudul "Surat Balian Kepada Gie, Sahabatnya".
Selain penampilan kreativitas dan seni oleh rimbawan IPB, acara ini juga diisi dengan kegiatan diskusi santai. Topik yang diangkat seputar kehidupan mahasiswa di kampus, korsa rimbawan, hingga seputar kebangsaan dan nasionalisme.
Menurut Bayu, yang malam itu menampilkan prosa "Surat Balian Kepada Gie, Sahabatnya", mahasiswa sebagai insan berpendidikan, jangan takut untuk berjuang dalam konteks kebenaran, meskipun banyak ancaman dan tantangan yang harus dihadapi, baik dari internal maupun eksternal kampus.
"Jangan lupa, ada tukang becak dan penjual jamu gendong, yang melalui pajak, uangnya ikkut membiayai kuliah kita. Mereka semua menitipkan harapannya ke pundak kita", kata Bayu.
"Dengan pemaknaan cinta yang sebenar-benarnya, Insya Allah ada titik cerah dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air di Indonesia ini", kata Muh, yang malam itu menyanyikan lagu ciptaannya berjudul "Resi Negri".
Semua karya yang ditampilkan malam itu sarat dengan nilai-nilai persatuan dan semangat kecintaan terhadap tanah air, beberapa diantaranya lagu berjudul "Resi Negri" dan "Madani", puisi "Bogor, Bagaimana Kabarmu?", dan prosa berjudul "Surat Balian Kepada Gie, Sahabatnya".
Selain penampilan kreativitas dan seni oleh rimbawan IPB, acara ini juga diisi dengan kegiatan diskusi santai. Topik yang diangkat seputar kehidupan mahasiswa di kampus, korsa rimbawan, hingga seputar kebangsaan dan nasionalisme.
Menurut Bayu, yang malam itu menampilkan prosa "Surat Balian Kepada Gie, Sahabatnya", mahasiswa sebagai insan berpendidikan, jangan takut untuk berjuang dalam konteks kebenaran, meskipun banyak ancaman dan tantangan yang harus dihadapi, baik dari internal maupun eksternal kampus.
"Jangan lupa, ada tukang becak dan penjual jamu gendong, yang melalui pajak, uangnya ikkut membiayai kuliah kita. Mereka semua menitipkan harapannya ke pundak kita", kata Bayu.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar