Danau Tondano Kering, Pasokan Air dan Listrik Minahasa Sampai Manado Terancam
Minahasa|Kotahujan.com-Danau Tondano merupakan aset sumberdaya alam penting Sulawesi Utara, khususnya untuk kabupaten Minahasa. Sayangnya seperti nampak pada Jumat 3 Juni 2011 lalu, danau tersebut mengalami pendangkalan dan terancam kekeringan karena rendahnya inisiatif pelestarian oleh masyarakat, termasuk instansi pemerintahan setempat.
Hingga kini danau Tondano mempunyai peran penting dan strategis sebagai penyuplai air bersih di Minahasa sampai ke kota Manado. Selain itu danau ini juga merupakan sumber suplai air untuk pembangkit listrik Tonggari dan Tonsea untuk kabupaten Minahasa, kota Tondano sampai Kota Manado.
Tidak hanya pendangkalan dan kekeringan, Eceng Gondok yang pertumbuhannya sulit dikendalikan turut memenuhi bibir danau. Kondisi ini menjadi masalah bagi masyarakat di sekitar danau yang mempunyai pengelolaan budidaya ikan air tawar.
Pada umumnya peternak ikan air tawar sekitar danau mengalami kerugian dalam jumlah besar, akibat rusaknya jaring yang digunakan sebagai alat budidaya. Inilah yang menjadi perhatian, apalagi umumnya masyarakat sekitar danau mengandalkan perekonomian mereka dari budiya perikanan air tawar.
Pendangkalan akibat sedimentasi danau dari aliran sungai yang menuju danau Tondano, memiliki hubungan langsung dengan kebutuhan pemulihan dan penguatan daya dukung lingkungan sepanjang daerah aliran air sungai yang bermuara ke danau itu.
Masyarakat sekitar danau telah mengkavling-kavling area tutupan permukaan air danau yang mengalami pendangkalan. Tidak sedikit pula penduduk yang mendirikan bangunan hunian di beberapa kawasan bibir danau yang mengalami pendangkalan.
Bila upaya perbaikan atau restorasi lingkungan pendukung sumberdaya alam danau tidak segera dilakukan, ancamannya adalah turunnya permukaan air danau dan kekeringan yang berdampak pada air konsumsi minum dan sendi perekonomian masyarakat dari budidaya perikanan air tawar.
Sebagaimana diungkapkan Yory, Koordinator Jurkam yang bermukim di desa Telap, Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Pihaknya membenarkan bahwa saat ini terjadi pendangkalan danau karena endapan , serta serangan eceng gondok yang mengganggu usaha budidaya perikanan air tawar masyarakat sekitar.
Menurut Moudy Gerungan yang merupakan pemerhati lingkungan Kabupaten Minahasa, sebenarnya pemerintah daerah telah membuat rancangan perda RTRW Kab Minahasa yang baik , didalamnya terdapat batasan dan zonasi kawasan budidaya dan memberikan dukungan dan perlindungan terhadap kawasan DAS (Daerah Aliran Sungai). Namun hingga kini pemerintah belum dapat menetapkan rancangan tersebut. Moudy menyesalkan lambatnya proses penyusunan perda RTRW Kabupaten Minahasa ini.
Selama perda rancangan Perda RTRW Kabupaten Minahasa tidak disahkan, maka semakin lama dan berat upaya perbaikan danau Tondano. Baru bulan maret 2011 Raperda RTRW Kabupaten Minahasa memasuki rapat paripurna DPRD.
Secara strategis masyarakat Kabupaten Minahasa dan sekitarnya, hingga kota Manado menggantungkan kehidupannya pada danau Tondano. Bila kondisi ini berlarut-larut dan semakin tidak jelas, kehidupan masyarakat yang menggantungkan keberadaan dan pengelolaan danau Tondano menjadi terancam.
Hingga kini danau Tondano mempunyai peran penting dan strategis sebagai penyuplai air bersih di Minahasa sampai ke kota Manado. Selain itu danau ini juga merupakan sumber suplai air untuk pembangkit listrik Tonggari dan Tonsea untuk kabupaten Minahasa, kota Tondano sampai Kota Manado.
Tidak hanya pendangkalan dan kekeringan, Eceng Gondok yang pertumbuhannya sulit dikendalikan turut memenuhi bibir danau. Kondisi ini menjadi masalah bagi masyarakat di sekitar danau yang mempunyai pengelolaan budidaya ikan air tawar.
Pada umumnya peternak ikan air tawar sekitar danau mengalami kerugian dalam jumlah besar, akibat rusaknya jaring yang digunakan sebagai alat budidaya. Inilah yang menjadi perhatian, apalagi umumnya masyarakat sekitar danau mengandalkan perekonomian mereka dari budiya perikanan air tawar.
Pendangkalan akibat sedimentasi danau dari aliran sungai yang menuju danau Tondano, memiliki hubungan langsung dengan kebutuhan pemulihan dan penguatan daya dukung lingkungan sepanjang daerah aliran air sungai yang bermuara ke danau itu.
Masyarakat sekitar danau telah mengkavling-kavling area tutupan permukaan air danau yang mengalami pendangkalan. Tidak sedikit pula penduduk yang mendirikan bangunan hunian di beberapa kawasan bibir danau yang mengalami pendangkalan.
Bila upaya perbaikan atau restorasi lingkungan pendukung sumberdaya alam danau tidak segera dilakukan, ancamannya adalah turunnya permukaan air danau dan kekeringan yang berdampak pada air konsumsi minum dan sendi perekonomian masyarakat dari budidaya perikanan air tawar.
Sebagaimana diungkapkan Yory, Koordinator Jurkam yang bermukim di desa Telap, Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Pihaknya membenarkan bahwa saat ini terjadi pendangkalan danau karena endapan , serta serangan eceng gondok yang mengganggu usaha budidaya perikanan air tawar masyarakat sekitar.
Menurut Moudy Gerungan yang merupakan pemerhati lingkungan Kabupaten Minahasa, sebenarnya pemerintah daerah telah membuat rancangan perda RTRW Kab Minahasa yang baik , didalamnya terdapat batasan dan zonasi kawasan budidaya dan memberikan dukungan dan perlindungan terhadap kawasan DAS (Daerah Aliran Sungai). Namun hingga kini pemerintah belum dapat menetapkan rancangan tersebut. Moudy menyesalkan lambatnya proses penyusunan perda RTRW Kabupaten Minahasa ini.
Selama perda rancangan Perda RTRW Kabupaten Minahasa tidak disahkan, maka semakin lama dan berat upaya perbaikan danau Tondano. Baru bulan maret 2011 Raperda RTRW Kabupaten Minahasa memasuki rapat paripurna DPRD.
Secara strategis masyarakat Kabupaten Minahasa dan sekitarnya, hingga kota Manado menggantungkan kehidupannya pada danau Tondano. Bila kondisi ini berlarut-larut dan semakin tidak jelas, kehidupan masyarakat yang menggantungkan keberadaan dan pengelolaan danau Tondano menjadi terancam.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar