Tidak Tertib, Pelanggar Langsung Ditilang
Tugu Kujang|Kotahujan.com-Sejak senin (20/6) kemarin, Polres Bogor Kota melaksanakan sosialisasi tertib lalu lintas di kawasan Tugu Kujang, Kota Bogor. Kawasan yang biasanya hanya terlihat satu dua petugas itu, terlihat lebih banyak petugas Polisi dibantu anak sekolah (PKS), Polisi Sahabat Anak (PSA), satpol PP, dishub, TNI dan lainnya. Akibatnya lokasi yang biasanya semrawut itu mulai tertata rapi. Angkot yang biasanya mengambil jalur sembarangan pun mulai tertib mengikuti tanda yang telah ditentukan, termasuk berhenti dibelakang marka jalan. Sosialisasi yang dipimpin langsung Kapolres Bogor Kota AKBP Hilman, SIK. SH. MA ini ditujukan pada masyarakat. Dengan harapan menumbuhkan kesadaran pentingnya tertib lalu lintas.Tak sekedar himbauan semata, pengguna jalan yang tidak tertib pun akan langsung ditilang.
Sudah lama tak menyaksikan kondisi Bogor yang tertib lalu lintas. Kurangnya disiplin pengguna jalan menjadi alasan kuat terjadinya pelanggaran, seperti menyeberang jalan tidak pada tempatnya, tidak naik angkot disembarang tempat, memakai helm ganda bagi pengendara motor dan menyalakan lampu siang hari. Juga berhenti sebelum garis marka jalan saat lampu menyala merah.
“Kita dari Polres Bogor Kota melaksanakan zona giat, tertib dan patuh masyarakat Bogor. Targetnya masyarakat bisa tertib dan patuh baik pejalan kaki, penyeberang di zebra cross, pengendara motor memakai helm dua dan menyalakan light on. Mobil harus menggunakan safety belt,” papar Iptu Kadek Vemil, Kepala Bagian Operasional (KBO) Satlantas Polres Bogor Kota saat ditemui Kotahujan di Tugu Kujang.
Kurangnya disiplin masih menjadi kendala untuk sadar dan tertib. Dampaknya bisa dibuktikan meski sosialisasi telah dilakukan sejak Senin, hingga Kamis (23/6) ini pelanggaran masih saja terjadi. Petugas pun tak bosan-bosannya mengingatkan dan menegur pengguna jalan melalui pengeras suara. Pengendara yang melanggar langsung dikenakan tilang sesuai peraturan.
“Bagus sekali, jadi tertib dari pada ribut. Kalau kita tertib otomatis lancar kan, ” puji salah satu pengguna jalan.
“Sudah mulai tertib, nyebrang lewat zebra cross, nggak lewat situ-situ lagi, ” kata Sofia (20), mahasiswi.
Dukungan serupa juga muncul dari beberapa pengendara dan penyeberang jalan lainnya. Meski sempat menggerutu dengan berbagai alasan saat kena tilang, mereka juga mendukung pemberlakuan tertib lalu lintas ini.
“Menurut saya enakan kayak gini, nggak begitu macet,” ungkap Andi, salah satu sopir angkot.
Sejak diberlakukan Zona Tertib dan Patuh Masyarakat Bogor, lebih dari 300 pelanggar ditindak. Umumnya angkot dan pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm ganda dan tidak menyalakan lampu. Progam Zona ini selanjutnya akan diterapkan dibeberapa titik lain.
Sudah lama tak menyaksikan kondisi Bogor yang tertib lalu lintas. Kurangnya disiplin pengguna jalan menjadi alasan kuat terjadinya pelanggaran, seperti menyeberang jalan tidak pada tempatnya, tidak naik angkot disembarang tempat, memakai helm ganda bagi pengendara motor dan menyalakan lampu siang hari. Juga berhenti sebelum garis marka jalan saat lampu menyala merah.
“Kita dari Polres Bogor Kota melaksanakan zona giat, tertib dan patuh masyarakat Bogor. Targetnya masyarakat bisa tertib dan patuh baik pejalan kaki, penyeberang di zebra cross, pengendara motor memakai helm dua dan menyalakan light on. Mobil harus menggunakan safety belt,” papar Iptu Kadek Vemil, Kepala Bagian Operasional (KBO) Satlantas Polres Bogor Kota saat ditemui Kotahujan di Tugu Kujang.
Kurangnya disiplin masih menjadi kendala untuk sadar dan tertib. Dampaknya bisa dibuktikan meski sosialisasi telah dilakukan sejak Senin, hingga Kamis (23/6) ini pelanggaran masih saja terjadi. Petugas pun tak bosan-bosannya mengingatkan dan menegur pengguna jalan melalui pengeras suara. Pengendara yang melanggar langsung dikenakan tilang sesuai peraturan.
“Bagus sekali, jadi tertib dari pada ribut. Kalau kita tertib otomatis lancar kan, ” puji salah satu pengguna jalan.
“Sudah mulai tertib, nyebrang lewat zebra cross, nggak lewat situ-situ lagi, ” kata Sofia (20), mahasiswi.
Dukungan serupa juga muncul dari beberapa pengendara dan penyeberang jalan lainnya. Meski sempat menggerutu dengan berbagai alasan saat kena tilang, mereka juga mendukung pemberlakuan tertib lalu lintas ini.
“Menurut saya enakan kayak gini, nggak begitu macet,” ungkap Andi, salah satu sopir angkot.
Sejak diberlakukan Zona Tertib dan Patuh Masyarakat Bogor, lebih dari 300 pelanggar ditindak. Umumnya angkot dan pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm ganda dan tidak menyalakan lampu. Progam Zona ini selanjutnya akan diterapkan dibeberapa titik lain.
Tautan halaman ini.
1 komentar:
selamat untuk bapak kapolres! sering-sering turun ke jalan pak biar semuanya bisa tertib, kalo gak ada pak kapolres mah seperti biasa pak, yang melanggar di tilang keluar uang urusan kelar, inilah akar penyakitnya, dua-duanya sakit! dengan adanya zona tertib atau zona patuh atau zona apalah namanya, itu akan merubah budaya suap-menyuap dan mengembalikan kesadaran masyarakat akan ketertiban dan taat pada aturan. Darniezt
Posting Komentar