Menjajal Arus Cimanuk Limbangan-Cibatu
Garut|Kotahujan.com-Perjalanan susur Cimanuk yang dilakukan Badan Teritorial Telapak Jawa Bagian Barat memasuki hari ketiga. Penyusuran kali ini untuk sementara berakhir di jembatan Sasak Mangkubumi desa Leuwigoong, kecamatan Limbangan kabupaten Garut. Setelah sebelumnya menempuh medan penuh limbah di sekitar kota Garut, para penyusur mencoba sisi lain potensi derasnya arus Cimanuk di tempat ini.
"Kita saat ini sedang menguji apakah arus disini layak atau tidak jika dipakai wisata jeram," papar Hapsoro, koordinator tim susur.
Pengujian dilakukan dengan menurunkan sebuah perahu kayak untuk menguji arus langsung. Yoyon, salah satu anggota tim yang turun mengungkapkan, untuk arus meski kemarau, masih layak dilewati. Masih ada jeram menantang untuk olahraga air arus deras seperti rafting dan kayak.
"Karakter sungainya Flat, rata. Terus jeram dan rata kembali," ungkapnya.
Penyusuran dilanjutan ke daerah kampung Gadog desa Sindangsuka kecamatan Cibatu. Disini jeram lebih sering dengan arus lebih deras dibanding lokasi sebelumnya. Karakter sungainya berkelok dengan jarak jeram yang lebih sempit.
Meski arusnya masih bisa dilewati, tapi untuk kualitas air, kurang. Air sungainya keruh dan gatal untuk kulit manusia. Kondisi ini sepertinya dipengaruhi langsung oleh limbah industri yang dijumpai tim susur sebelumnya.
"Iya, jujur aja air sungainya sedikit gatal, " tambah Yoyon.
Susur Cimanuk yang diikuti 7 anggota tim sedianya akan dituntaskan sampai Indramayu. Perjalanan yang sudah dimulai sejak Sabtu (9/7) kemarin dijadwalkan selesai Jumat (14/7) mendatang.
"Kita saat ini sedang menguji apakah arus disini layak atau tidak jika dipakai wisata jeram," papar Hapsoro, koordinator tim susur.
Pengujian dilakukan dengan menurunkan sebuah perahu kayak untuk menguji arus langsung. Yoyon, salah satu anggota tim yang turun mengungkapkan, untuk arus meski kemarau, masih layak dilewati. Masih ada jeram menantang untuk olahraga air arus deras seperti rafting dan kayak.
"Karakter sungainya Flat, rata. Terus jeram dan rata kembali," ungkapnya.
Penyusuran dilanjutan ke daerah kampung Gadog desa Sindangsuka kecamatan Cibatu. Disini jeram lebih sering dengan arus lebih deras dibanding lokasi sebelumnya. Karakter sungainya berkelok dengan jarak jeram yang lebih sempit.
Meski arusnya masih bisa dilewati, tapi untuk kualitas air, kurang. Air sungainya keruh dan gatal untuk kulit manusia. Kondisi ini sepertinya dipengaruhi langsung oleh limbah industri yang dijumpai tim susur sebelumnya.
"Iya, jujur aja air sungainya sedikit gatal, " tambah Yoyon.
Susur Cimanuk yang diikuti 7 anggota tim sedianya akan dituntaskan sampai Indramayu. Perjalanan yang sudah dimulai sejak Sabtu (9/7) kemarin dijadwalkan selesai Jumat (14/7) mendatang.
Tautan halaman ini.
1 komentar:
kampung halamannya sena nih.
Posting Komentar