Tradisi Ngaliwet, Tak Sekedar Makan Bersama
Cikaret|Kotahujan.com-Puluhan dongdang dengan berbagai hiasan karya warga Cikaret siap dilombakan pada gelaran Festival Ngaliwet Bareng, Sabtu malam (16/07) kemarin. Dongdang berisi nasi liwet serta lauk pauk ini dibawa dari kantor kelurahan ke Lapangan Cepot Kelurahan Cikaret Kecamatan Bogor Selatan.
Ribuan warga Kelurahan Cikaret dan sekitarnya tumpah ruah di lapangan Cepot untuk meramaikan acara tahunan ini. Festival Ngaliwet Bareng sudah kelima kalinya diadakan oleh Karang Taruna Tunas Bhakti. Acara kali ini dimeriahkan juga oleh reog dan pemutaran film.
Ngaliwet merupakan tradisi warga Cikaret ketika melaksanakan Siskamling. Demi menjaga tradisi tersebut, maka diadakan festival yang juga disambut antusias oleh warga Cikaret. 12 RW mengikuti festival tersebut, setiap RW bisa mengirimkan lebih dari satu dongdang. Peserta mengenakan pakaian tradisional sebagai wujud kreativitas. Ada juga yang membawa alat musik calung dan sepeda onthel.
"Potensi ini perlu kita pertahankan sehingga menjadi suatu icon dari Kelurahan Cikaret, dan ini bisa dijadikan nilai jual untuk diperkenalkan bahwa wilayah Cikaret ini berpotensi dalam bidang budaya dan pariwisata" ujar Usep Rizab (41), Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT)
Setelah dongdang dinilai oleh tim juri, ribuan warga tersebut makan nasi liwet bersama di sepanjang jalan Raden Kosasih. Sesuai temanya "Calik Ngariung Ngajaga Tradisi", semua warga berkumpul dalam suasana keceriaan dan kekeluargaan, baik tua maupun muda.
"Harapannya kegiatan ini meningkatkan silaturahmi, mempererat persatuan dan kesatuan, mudah-mudahan akan menjadikan Kelurahan Cikaret aman, tertib, dan terkendali" tutur Muhamad Saepul, Ketua Umum Karang Taruna Tunas Bhakti.
Ribuan warga Kelurahan Cikaret dan sekitarnya tumpah ruah di lapangan Cepot untuk meramaikan acara tahunan ini. Festival Ngaliwet Bareng sudah kelima kalinya diadakan oleh Karang Taruna Tunas Bhakti. Acara kali ini dimeriahkan juga oleh reog dan pemutaran film.
Ngaliwet merupakan tradisi warga Cikaret ketika melaksanakan Siskamling. Demi menjaga tradisi tersebut, maka diadakan festival yang juga disambut antusias oleh warga Cikaret. 12 RW mengikuti festival tersebut, setiap RW bisa mengirimkan lebih dari satu dongdang. Peserta mengenakan pakaian tradisional sebagai wujud kreativitas. Ada juga yang membawa alat musik calung dan sepeda onthel.
"Potensi ini perlu kita pertahankan sehingga menjadi suatu icon dari Kelurahan Cikaret, dan ini bisa dijadikan nilai jual untuk diperkenalkan bahwa wilayah Cikaret ini berpotensi dalam bidang budaya dan pariwisata" ujar Usep Rizab (41), Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT)
Setelah dongdang dinilai oleh tim juri, ribuan warga tersebut makan nasi liwet bersama di sepanjang jalan Raden Kosasih. Sesuai temanya "Calik Ngariung Ngajaga Tradisi", semua warga berkumpul dalam suasana keceriaan dan kekeluargaan, baik tua maupun muda.
"Harapannya kegiatan ini meningkatkan silaturahmi, mempererat persatuan dan kesatuan, mudah-mudahan akan menjadikan Kelurahan Cikaret aman, tertib, dan terkendali" tutur Muhamad Saepul, Ketua Umum Karang Taruna Tunas Bhakti.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar