Belajar Ilmu Agama Harus Menyenangkan
Ciheuleut|Kotahujan.com-Belajar ilmu agama belum lengkap jika tidak diiringi dengan aplikasi di dunia nyata. Komunitas Sahabat Kecil (Kosacil), menanamkan ilmu agama dengan aplikasinya kepada puluhan anak dalam kegiatan pesantren kilat (sanlat), Jumat (19/08) kemarin. Acara yang bertema 'Mengenal Allah' ini dilaksanakan tiga hari di Ciheuleut, Bogor.
Tahun ini adalah tahun kedua pelaksanaan sanlat Kosacil. Jumah peserta sanlat kali ini dua kali lebih banyak dari tahun sebelumnya, yakni 55 anak. Anak-anak tersebut merupakan peserta Sanggar Belajar Kosacil yang dilaksanakan setiap hari Minggu di Kampung Cipeuteuy, Sukaraja, Bogor. Menurut Vallent Heinemann, Direktur Kosacil, jumlah peserta yang berminat mengikuti sanlat lebih dari 55 anak sehingga ia harus mengadakan seleksi untuk memilih anak yang dapat ikut.
"Karena jarak dari rumah mereka kesini memerlukan alat transportasi sehingga kami membatasi jumlah adik-adik yang bisa ikut di sanlat berdasarkan apakah mereka sudah puasa sampai sore, apakah mereka bisa membaca Al-Quran, dan umurnya diatas 9 tahun" ujar Vallent.
Dalam sanlat kali ini, Kosacil yang dibantu oleh 16 relawan mengusung empat sub tema sebagai target pembelajaran yaitu mengenal Allah, adab dan doa, perjalanan Nabi Muhammad saw, dan ahlak. Semua materi diberikan dengan menggunakan media film dan permainan.
"Sebenarnya tujuan kami pesantren kilat ini adalah untuk adik-adik tahu belajar agama tapi dengan cara yang sangat menyenangkan" tambah Vallent.
Selain ilmu agama, peserta sanlat juga diberikan pelatihan singkat keterampilan seperti origami dari Komunitas Origami dan kreasi dari sampah plastik dari Greenearth Community. Vallent berharap dengan adanya pelatihan tersebut anak-anak dapat lebih kreatif dalam memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar sehingga tidak hanya menumpuk menjadi sampah. Ini merupakan perwujudan nyata dari hadist "Kebersihan sebagian dari iman".
"Jumat ini sanlat hari pertama ada kedatangan tamu dari Greenearth Community mengajarkan memanfaatkan sampah, jadi mereka tahu sampah itu bukan cuma sekedar dibuang ke tong sampah setelah itu selesai, tapi sampah bisa didaur ulang dan bisa jadi barang yang bisa mereka pakai" tutur Vallent kepada Kotahujan.
Tahun ini adalah tahun kedua pelaksanaan sanlat Kosacil. Jumah peserta sanlat kali ini dua kali lebih banyak dari tahun sebelumnya, yakni 55 anak. Anak-anak tersebut merupakan peserta Sanggar Belajar Kosacil yang dilaksanakan setiap hari Minggu di Kampung Cipeuteuy, Sukaraja, Bogor. Menurut Vallent Heinemann, Direktur Kosacil, jumlah peserta yang berminat mengikuti sanlat lebih dari 55 anak sehingga ia harus mengadakan seleksi untuk memilih anak yang dapat ikut.
"Karena jarak dari rumah mereka kesini memerlukan alat transportasi sehingga kami membatasi jumlah adik-adik yang bisa ikut di sanlat berdasarkan apakah mereka sudah puasa sampai sore, apakah mereka bisa membaca Al-Quran, dan umurnya diatas 9 tahun" ujar Vallent.
Dalam sanlat kali ini, Kosacil yang dibantu oleh 16 relawan mengusung empat sub tema sebagai target pembelajaran yaitu mengenal Allah, adab dan doa, perjalanan Nabi Muhammad saw, dan ahlak. Semua materi diberikan dengan menggunakan media film dan permainan.
"Sebenarnya tujuan kami pesantren kilat ini adalah untuk adik-adik tahu belajar agama tapi dengan cara yang sangat menyenangkan" tambah Vallent.
Selain ilmu agama, peserta sanlat juga diberikan pelatihan singkat keterampilan seperti origami dari Komunitas Origami dan kreasi dari sampah plastik dari Greenearth Community. Vallent berharap dengan adanya pelatihan tersebut anak-anak dapat lebih kreatif dalam memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar sehingga tidak hanya menumpuk menjadi sampah. Ini merupakan perwujudan nyata dari hadist "Kebersihan sebagian dari iman".
"Jumat ini sanlat hari pertama ada kedatangan tamu dari Greenearth Community mengajarkan memanfaatkan sampah, jadi mereka tahu sampah itu bukan cuma sekedar dibuang ke tong sampah setelah itu selesai, tapi sampah bisa didaur ulang dan bisa jadi barang yang bisa mereka pakai" tutur Vallent kepada Kotahujan.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar