Ketupat, Tambahan Rejeki dan Menu Wajib Lebaran
Parung|Kotahujan.com-Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, saat Lebaran tiba yang terlintas dibenak banyak orang adalah baju baru, pesta kembang api malam takbir, kue-kue lebaran dan tentunya tak ketinggalan, ketupat. Dari berbagai macam menu lebaran, ketupat masih jadi primadona. Hidangan khas yang berbahan dasar beras dan dibungkus dengan daun kelapa muda ini seakan menjadi menu wajib dalam menyambut hari lebaran.
“Rasanya kalau tidak ada ketupat, lebarannya kurang afdol mas,” ujar Etty Noprianti, ibu rumah tangga asal Desa Pemagarsari, Kecamatan Parung.
Dilihat dari cara pembuatannya, ketupat memang sedikit agak rumit. Kemasannya terdiri dari anyaman yang saling silang melingkar. Ditambah warnanya yang khas dari daun kelapa yang masih muda, ada yang hijau dan ada yang kuning. Pada masanya dulu banyak orang yang membuatnya sendiri. Kini tak harus membuat sendiri, karena saat jelang lebaran banyak orang yang menjajakan ketupat.
Subarkah (32) salah satunya, perajin ketupat yang setiap tahun selalu membuat ketupat untuk dijual ini mengaku banyak diuntungkan dari hasil penjualan ketupat. Betapa tidak, dirinya dan beberapa rekannya kerap kali dipercaya warga sekitar menerima pesanan kulit ketupat. Terutama menjelang hari raya, selain pesanan dari sekitar warga sekitar hasilnya juga di jual kepasar. Untuk 30 buah kulit ketupat dirinya menjual sebesar 10 ribu rupiah.
“Biar murah, lumayan pemasukannya untuk tambah-tambah pas lebaran mas,” terangnya.
Laporan Kontributor : R Maeilana
“Rasanya kalau tidak ada ketupat, lebarannya kurang afdol mas,” ujar Etty Noprianti, ibu rumah tangga asal Desa Pemagarsari, Kecamatan Parung.
Dilihat dari cara pembuatannya, ketupat memang sedikit agak rumit. Kemasannya terdiri dari anyaman yang saling silang melingkar. Ditambah warnanya yang khas dari daun kelapa yang masih muda, ada yang hijau dan ada yang kuning. Pada masanya dulu banyak orang yang membuatnya sendiri. Kini tak harus membuat sendiri, karena saat jelang lebaran banyak orang yang menjajakan ketupat.
Subarkah (32) salah satunya, perajin ketupat yang setiap tahun selalu membuat ketupat untuk dijual ini mengaku banyak diuntungkan dari hasil penjualan ketupat. Betapa tidak, dirinya dan beberapa rekannya kerap kali dipercaya warga sekitar menerima pesanan kulit ketupat. Terutama menjelang hari raya, selain pesanan dari sekitar warga sekitar hasilnya juga di jual kepasar. Untuk 30 buah kulit ketupat dirinya menjual sebesar 10 ribu rupiah.
“Biar murah, lumayan pemasukannya untuk tambah-tambah pas lebaran mas,” terangnya.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar