Warga Pemagarsari Tak Persoalkan Perbedaan 1 Syawal
Parung|Kotahujan.com–Meski melaksanakan hari raya Idul Fitri pada hari Rabu, 31 Agustus 2011. Warga Desa Pemagarsari, Kecamatan Parung. Banyak yang tidak berpuasa karena menganggap hari ini sebagai hari tasyrik. Hari tasyrik adalah waktu di mana umat Islam dilarang berpuasa. Hikmahnya adalah ketika semua orang bergembira, seseorang itu perlu turut bersama merayakannya.
Terlihat dengan adanya beberapa warga yang tidak berpuasa pada hari ini. Menurut hasil beberapa pantauan. Warga berpedoman pada pelaksanaan hari raya lebaran di Mekkah Arab Saudi, karena di Arab Saudi perayaan Idul Fitri jatuh pada jari ini (30/8).
“Kita memang merayakan hari lebaran hari Rabu mas, tapi sekarang ini kami ikut merayakan apa yang dirasakan oleh saudara-saudara seiman kami sesama muslim yang merayakan lebaran hari ini,” ujar Wawan 39 salah satu warga Desa Pemagarsari.
Meski tidak melaksanakan puasa pada hari ini, beberapa warga yang tidak berpuasa sangat menghargai warga yang sedang berpuasa. Dengan tidak makan minum di depan umum.
Perbedaan semacam ini memang sudah lumrah terjadi di Indonesia. Seperti diketahui, Idul Fitri kali ini pun tidak terjadi dihari yang bersamaan dengan beberapa golongan muslim lainnya. Muhammadiyah misalnya, mereka merayakan lebaran pada hari Selasa berdasarkan perhitungan tertentu. Tidak hanya Muhammadiyah, jamaah tarekat Naqsyabandiyah di Padang juga telah lebih dulu melaksanakan haru raya lebaran, yaitu pada tanggal 29 Agustus 2011 kemarin.
Hal yang berbeda disampaikan oleh warga Desa Pemagarsaru lainnya yakni Kiswanti, dirinya menghargai beberapa warga yang tidak berpuasa hari ini. Menurutnya sendiri, dirinya lebih meyakini hari lebaran jatuh pada hari Rabu sejalan dengan apa yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Saya tetap menghargai lah mas sama yang tidak berpuasa hari ini. Itulah indahnya perbedaan, asal tidak menjadi sauatu masalah yang diperdebatkan aja nantinya,” terangnya ketika ditemui di kediamannya.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Terlihat dengan adanya beberapa warga yang tidak berpuasa pada hari ini. Menurut hasil beberapa pantauan. Warga berpedoman pada pelaksanaan hari raya lebaran di Mekkah Arab Saudi, karena di Arab Saudi perayaan Idul Fitri jatuh pada jari ini (30/8).
“Kita memang merayakan hari lebaran hari Rabu mas, tapi sekarang ini kami ikut merayakan apa yang dirasakan oleh saudara-saudara seiman kami sesama muslim yang merayakan lebaran hari ini,” ujar Wawan 39 salah satu warga Desa Pemagarsari.
Meski tidak melaksanakan puasa pada hari ini, beberapa warga yang tidak berpuasa sangat menghargai warga yang sedang berpuasa. Dengan tidak makan minum di depan umum.
Perbedaan semacam ini memang sudah lumrah terjadi di Indonesia. Seperti diketahui, Idul Fitri kali ini pun tidak terjadi dihari yang bersamaan dengan beberapa golongan muslim lainnya. Muhammadiyah misalnya, mereka merayakan lebaran pada hari Selasa berdasarkan perhitungan tertentu. Tidak hanya Muhammadiyah, jamaah tarekat Naqsyabandiyah di Padang juga telah lebih dulu melaksanakan haru raya lebaran, yaitu pada tanggal 29 Agustus 2011 kemarin.
Hal yang berbeda disampaikan oleh warga Desa Pemagarsaru lainnya yakni Kiswanti, dirinya menghargai beberapa warga yang tidak berpuasa hari ini. Menurutnya sendiri, dirinya lebih meyakini hari lebaran jatuh pada hari Rabu sejalan dengan apa yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Saya tetap menghargai lah mas sama yang tidak berpuasa hari ini. Itulah indahnya perbedaan, asal tidak menjadi sauatu masalah yang diperdebatkan aja nantinya,” terangnya ketika ditemui di kediamannya.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar