Lebaran Masyarakat Adat Ciptagelar
Ciptagelar|Kotahujan.com-Tidak seperti masyarakat yang lain pada umumnya di Indonesia, Idul Fitri pada masyarakat adat Ciptagelar, di kawasan Gunung Halimun Kabupaten Sukabumi dirayakan Selasa (30/8) kemarin. Ditandai dengan digelarnya sholat Ied pada pukul 07:00 Wib di balai pertemuan kasepuhan yang dipimpin oleh imam dan Chotib Amil Rahman.
Sholat Ied yang dilaksanakan di Ciptagelar ini berbeda dengan wilayah Indonesia lainnya karena hanya diikuti oleh para kaum laki-laki yang didominasi oleh pemuda dan anak-anak. Sholat Ied ini tidak diikuti oleh kaum wanita.
Hal unik dari pelaksanaan tradisi Idul Fitri Ciptagelar ialah setelah sholat Ied, yaitu sarapan bersama dengan diawali doa di beberapa rumah. Doa dipimpin oleh anak laki-laki umur 13 tahun bernama Oja. Oja adalah seorang pendoa kesepuhan yang mempunyai sertifikat madrasah dan diakui oleh masyarakat kasepuhan Ciptagelar.
Setelah sholat Ied, kegiatan lainnya bersalam-salaman antar masyarakat dengan keluarga Abah Ugi (Abah Sugriana Rakasiwi), baris kolot (barisan tua masyarakat adat Ciptagelar), dan diikuti pergi ke makam leluhur mereka yang terletak sekitar 1 km dari lokasi dusun kasepuhan Ciptagelar.
Setelah bertemu dan bersilahturami dengan sesama keluarga dan saudara, masyarkat menggelar kegiatan kompetisi sepakbola antar wilayah sekitar Ciptagelar yang diikuti oleh 16 team. Ciptagelar sendiri mengirimkan 2 buah team pada pertandingan yang akan final pada Jumat 2 September 2011. Suatu pemandangan unik tersendiri dan sangat berbeda melihat kompetisi permainan sepakbola antar dusun di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun.
Masyarakat adat Ciptagelar akan menggelar kegiatan “seren tahun”, yang merupakan agenda kegiatan tahunan masyarakat adat. Kegiatan ini menandakan penutupan dan pembukaan masa pertanian padi mereka. Kegiatan akan dilangsungkan pada tanggal 3 hingga 4 September 2011 esok. Masyarakat akan menggelar tujuh buah panggung kesenian yang berisi dengan berbagai kesenian seperti, organ tunggal, wayang golek, dok-dok lojor, dan beberapa kegiatan kesenian lainnya.
Mengingat kegiatan “seren tahun” ke 643 kali ini, merupakan kegiatan “seren tahun” paling akhir dan penutup tahun 2011, juga kegiatan "seren tahun' paling terakhir diantara masyarakat kasepuhan lainnya. Sehingga meski dilakukan berdekatan dengan hari Raya Lebaran diperkirakan kegiatan ini akan ramai dari tahun-tahun sebelumnya karena masyarakat dapat melihat perayaan seren tahun ciptagelar sebagai bagian dari wisata liburan lebaran. Demikian seperti diungkapkan oleh Yoyo Yogasmana yang merupakan salah satu tetua Masyarakat Adat Ciptagelar.
Sholat Ied yang dilaksanakan di Ciptagelar ini berbeda dengan wilayah Indonesia lainnya karena hanya diikuti oleh para kaum laki-laki yang didominasi oleh pemuda dan anak-anak. Sholat Ied ini tidak diikuti oleh kaum wanita.
Hal unik dari pelaksanaan tradisi Idul Fitri Ciptagelar ialah setelah sholat Ied, yaitu sarapan bersama dengan diawali doa di beberapa rumah. Doa dipimpin oleh anak laki-laki umur 13 tahun bernama Oja. Oja adalah seorang pendoa kesepuhan yang mempunyai sertifikat madrasah dan diakui oleh masyarakat kasepuhan Ciptagelar.
Setelah sholat Ied, kegiatan lainnya bersalam-salaman antar masyarakat dengan keluarga Abah Ugi (Abah Sugriana Rakasiwi), baris kolot (barisan tua masyarakat adat Ciptagelar), dan diikuti pergi ke makam leluhur mereka yang terletak sekitar 1 km dari lokasi dusun kasepuhan Ciptagelar.
Setelah bertemu dan bersilahturami dengan sesama keluarga dan saudara, masyarkat menggelar kegiatan kompetisi sepakbola antar wilayah sekitar Ciptagelar yang diikuti oleh 16 team. Ciptagelar sendiri mengirimkan 2 buah team pada pertandingan yang akan final pada Jumat 2 September 2011. Suatu pemandangan unik tersendiri dan sangat berbeda melihat kompetisi permainan sepakbola antar dusun di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun.
Masyarakat adat Ciptagelar akan menggelar kegiatan “seren tahun”, yang merupakan agenda kegiatan tahunan masyarakat adat. Kegiatan ini menandakan penutupan dan pembukaan masa pertanian padi mereka. Kegiatan akan dilangsungkan pada tanggal 3 hingga 4 September 2011 esok. Masyarakat akan menggelar tujuh buah panggung kesenian yang berisi dengan berbagai kesenian seperti, organ tunggal, wayang golek, dok-dok lojor, dan beberapa kegiatan kesenian lainnya.
Mengingat kegiatan “seren tahun” ke 643 kali ini, merupakan kegiatan “seren tahun” paling akhir dan penutup tahun 2011, juga kegiatan "seren tahun' paling terakhir diantara masyarakat kasepuhan lainnya. Sehingga meski dilakukan berdekatan dengan hari Raya Lebaran diperkirakan kegiatan ini akan ramai dari tahun-tahun sebelumnya karena masyarakat dapat melihat perayaan seren tahun ciptagelar sebagai bagian dari wisata liburan lebaran. Demikian seperti diungkapkan oleh Yoyo Yogasmana yang merupakan salah satu tetua Masyarakat Adat Ciptagelar.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar