Nongkrong

  • Paling asik tuk' nongkrong di Bogor
      rss

3 per 4

  • Lalu lintas dan sudut-sudut jalan di Kota Bogor
      rss

Teladan

  • Memberi contoh dan teladan untuk lainnya
      rss

Komunitas

  • Semarak warga dalam berkarya
      rss

Inisiatif

  • berani mencoba dan berbuat tuk kita semua
      rss
. . . .

Admin Control Panel

New Post | Settings | Change Layout | Edit HTML | Monetize | Moderate Comments | Monetize | Stats | Sign Out
    • Info selengkapnya bisa dilihat di Stasiun Klimatologi Darmaga - Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor Km 6,5 Kotak Pos 174 Bogor 16001 Telp.: (0251) 623018, 621192 Fax : (0251) 623018
Traffic Monitoring Bogor

Berita Terbarurss

Musik dan Senirss

Ekonomirss

Tokohrss

03 Agustus 2011

Pembicaraan dengan PT AWS Tulang Bawang Dihentikan

Tulang Bawang|Kotahujan.com-Kabar terbaru menyeruak dari petambak Bumi Dipasena Jaya, Tulang Bawang Lampung. Sebelumnya mereka hidup dalam kegelapan tanpa listrik dan keterasingan karena terpagari pembatas PT Aruna Wijaya Sakti (AWS). Disamping itu kontrak kerja pengelolaan tambak system plasma dengan PT Aruna Wijaya Sakti juga bermasalah. Atas kondisi ini mereka pun sudah mengadukan nasibnya ke komisi IV DPR RI. Terakhir pemerintah melalui Menteri Kelautan dan Perikanan menegaskan, tidak akan melakukan negosiasi dengan PT Aruna Wijaya Sakti (AWS) terkait penyelesaian kasus pemutusan hubungan listrik secara sepihak oleh perusahaan terhadap belasan ribu hektar tambak plasma awal Mei lalu.

Penegasan ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad dihadapan 1.500 orang petambak plasma hari ini (3/8) di Bumi Dipasena Jaya, Tulang Bawang Lampung. Pada pertemuan itu Fadel menyatakan, pemerintah hanya akan berupaya agar para petambak plasma dapat kembali melakukan budidaya udang secepatnya.

"Sambil menunggu listrik masuk, kita akan buat kincir yang tidak bergantung pada listrik dari perusahaan, sehingga petambak plasma dapat produksi lagi dan saya akan jadikan kawasan ini menjadi kawasan Minapolitan Udang", ujar Fadel, sebagaimana dikutip dari siaran pers Kementrian KKP.

Kepada ribuan petambak plasma, Fadel meminta agar mau bersabar sedikit lebih lama untuk menunggu PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengalirkan listrik ke Bumi Dipasena. Kendalanya selain persoalan hukum, mengalirkan listrik ke Dipasena juga membutuhkan pembangunan infrastruktur serta kendala teknis lainnya. Melihat kendala-kendala tersebut, pihaknya berjanji untuk memberikan semua kebutuhan hidup seperti beras sebanyak 20 ton, bantuan sebanyak 100 genset sebagai sumber penerangan dan peralatan budidaya agar para petambak dapat segera memulai kembali tambaknya meski secara tradisional. Total anggaran 1,5 Miliar disiapkan untuk benur, hachery dan lainnya.

Menanggapi pernyataan ini, Direktur Utama PT PLN, Dahlan Iskan menyatakan, Pihaknya saat ini tengah berupaya untuk mengalirkan listrik dari Sumatera Selatan ke Dipasena.

"Kami akan memberikan dukungan sepenuhnya meski masih terdapat kendala teknis yang ada dilapangan terkait dengan mengalirkan listrik ke Dipasena.



Publikasikan ...

Tautan halaman ini.








0 komentar:

Posting Komentar

Loading...

Kabar Pilihanrss

Komunitasrss

Agendarss

Lingkunganrss

Seputar Bogorrss

Perubahan Iklimrss

top  

V O D (Beta)

  • Berita dalam gambar dan suara
      rss

Tata Ruang

  • Tata kelola Bogor
      rss

Wisata

  • Segarkan diri dari penatnya hari
      rss

Kuliner

  • Sajian terbaik di sudut kota
      rss

Pinggiran

  • Dipinggirkan dan terpinggirkan
      rss
TopBottom
  © Kantor Berita ASTEKI / TELAPAK Jawa Barat KoTa HuJaN 2008
didukung oleh tPort Integration dan Blogger | Back to TOP  
  • Twitter
  • Twitter
tutup [x]