Mata Air Yang Tersembunyi
Cibinong|Kotahujan.com-Sebagai sebuah sungai, Ciliwung masih berbaik hati bagi warga yang hidup disepanjang alirannya. Betapa tidak, meski diperlakukan sebagai tempat sampah Ciliwung masih menyisakan ruang dan peluang kehidupan manusia, yaitu mata air. Sebagian masyarakat mungkin belum banyak tahu tentang banyaknya titik mata air yang tersebar di sekitar Sungai Ciliwung. Hasil Susur Ciliwung yang dilaksanakan oleh Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) dan beberapa aktivis lingkungan, Sabtu (17/9) minggu lalu. Banyak ditemukan mata air di sekitar Ciliwung, mulai dari titik jembatan besi Cibinong ke arah Depok.
Beberapa dari mata air tersebut memang telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Mereka memanfaatkan mata air itu sebagai sumber air untuk tanaman sayur dan buah. Namun, masih banyak beberapa mata air yang memang belum dimanfaatkan seutuhnya, mengalir begitu saja ke sungai.
“Ini mata air mas, sepertinya sudah ada warga yang memanfaatkannya,” ujar Sudirman Asun aktivis lingkungan yang aktif menyusur Ciliwung mulai dari Bogor.
Lebih kurang radius 1 kilometer dari tempat start susur Ciliwung, tim susur Ciliwung menemukan sedikitnya 4 mata air yang masih aktif. Kebanyakan mata air tersebut masih terasa segar karena berada tepat di areal tanaman bambu yang tumbuh dibantaran sungai ini. Bambu merupakan tumbuhan penyaring air yang sangat bagus.
“Jadi memang bambu itu sangat baik untuk lingkungan, seharusnya dibantaran sungai ditanami bambu-bambu,” ungkap Sudirman.
Sementara itu, beberapa warga terlihat memanfaatkan mata air dari sungai. Meski letaknya berseberangan dari sungai, warga ternyata tidak kehabisan akal untuk mengambil mata air yang lebih kurang 150 meter dari tanahnya. Salah satu warga Cibinong Endah misalnya, karena letak ladangnya berada di bantaran sungai dirinya mengaku sampai menyiapkan pipa paralon yang cukup panjang untuk menjangkau mata air. Dengan alat seadanya itu, warga akhirnya bisa menjangkau air.
“Kalau pipanya besar mungkin bisa lebih baik mas, tapi pipanya kecil jadi kurang maksimal,” ungkap salah satu warga yang dijumpai saat susur sungai berlangsung.
Dari fakta tersebut, bisa disimpulkan jika mata air sungai masih sangat banyak dan dibutuhkan warga. Tidak hanya itu, dengan adanya tanaman bambu di sekitaran sungai Ciliwung itu bisa meminimalisir terjadinya longsor dan pendangkalan dasar sungai.
“Bagusnya sih mas, warga atau pemerintah bisa menanam pohon bambu di sekitar pinggir sungai. Agar mata air tetap terjaga,” terang Nugroho Adi, aktivis lingkungan asal Cibubur yang ikut dalam ekspeisi.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Beberapa dari mata air tersebut memang telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Mereka memanfaatkan mata air itu sebagai sumber air untuk tanaman sayur dan buah. Namun, masih banyak beberapa mata air yang memang belum dimanfaatkan seutuhnya, mengalir begitu saja ke sungai.
“Ini mata air mas, sepertinya sudah ada warga yang memanfaatkannya,” ujar Sudirman Asun aktivis lingkungan yang aktif menyusur Ciliwung mulai dari Bogor.
Lebih kurang radius 1 kilometer dari tempat start susur Ciliwung, tim susur Ciliwung menemukan sedikitnya 4 mata air yang masih aktif. Kebanyakan mata air tersebut masih terasa segar karena berada tepat di areal tanaman bambu yang tumbuh dibantaran sungai ini. Bambu merupakan tumbuhan penyaring air yang sangat bagus.
“Jadi memang bambu itu sangat baik untuk lingkungan, seharusnya dibantaran sungai ditanami bambu-bambu,” ungkap Sudirman.
Sementara itu, beberapa warga terlihat memanfaatkan mata air dari sungai. Meski letaknya berseberangan dari sungai, warga ternyata tidak kehabisan akal untuk mengambil mata air yang lebih kurang 150 meter dari tanahnya. Salah satu warga Cibinong Endah misalnya, karena letak ladangnya berada di bantaran sungai dirinya mengaku sampai menyiapkan pipa paralon yang cukup panjang untuk menjangkau mata air. Dengan alat seadanya itu, warga akhirnya bisa menjangkau air.
“Kalau pipanya besar mungkin bisa lebih baik mas, tapi pipanya kecil jadi kurang maksimal,” ungkap salah satu warga yang dijumpai saat susur sungai berlangsung.
Dari fakta tersebut, bisa disimpulkan jika mata air sungai masih sangat banyak dan dibutuhkan warga. Tidak hanya itu, dengan adanya tanaman bambu di sekitaran sungai Ciliwung itu bisa meminimalisir terjadinya longsor dan pendangkalan dasar sungai.
“Bagusnya sih mas, warga atau pemerintah bisa menanam pohon bambu di sekitar pinggir sungai. Agar mata air tetap terjaga,” terang Nugroho Adi, aktivis lingkungan asal Cibubur yang ikut dalam ekspeisi.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar