Odong-odong, Hiburan Warga Saat Lebaran
Parung|Kotahujan.com-Ada hiburan menarik saat merayakan lebaran bagi warga Desa Pemagarsari, Kec. Parung. Setelah melaksanakan sholat ied dan saling silaturahmi kepada warga. Warga dihibur dengan adanya mobil transportasi keliling. Odong-odong, begitu warga menyebutnya. Mobil dengan kapasitas menampung 40 orang untuk anak-anak ini memang didisain khusus sebagai alat transportasi hiburan buat warga. Bentuknya yang memanjang memang terlihat seperti mobik pick up, tetapi dengan hiasan-hiasan aksesoris yang menarik, hal ini ternyata bisa menarik minat warga sebagai hiburan setelah bersilaturahim.
Odong-odong mulai beroperasi jam 3 sore, dengan hiburan musik islami dan lagu anak-anak. Biasanya begitu beroperasi, tak lama berselang, sejumlah warga yang didominasi anak-anak mulai memenuhi kursi bagian belakang. Terlihat juga beberapa ibu yang mendampingi anaknya untuk menaiki odong-odong.
Dengan senyum yang khas, supir memberitahukan kepada penumpang agar berpegangan. Dan odong-odong pun meluncur. Rute yang dilalui tidak terlalu jauh, dengan mengambil rute mengelilingi desa, penumpang bisa menikmati waktu sore saat berlebaran.
Untuk masalah biaya tidak usah khawatir, cukup mengeluarkan uang sebesar 2 ribu rupiah saja sekali jalan dengan odong-odong. Cukup terjangkau bukan? Karena murahnya ini, tak jarang para warga menaikinya sampai berulang-ulang.
Endang (32) pemilik odong-odong mengaku, dalam sehari dirinya bisa mengangkut lebih dari 40 anak-anak, meski terkadang orang yang naik di odong-odong orang yang sama. Itu berarti perkiraan dalam satu hari dirinya mendapatkan keuntungan sebesar 200 ribu rupiah bahkan lebih.
"Yah lumayan mas, untuk tambahan dan bisa hibur anak-anak," ujarnya.
Tidak hanya pada saat lebaran, pada saat puasa kemarin odong-odong juga digunakan warga untuk ajang ngabuburit, hampir setiap sorenya odong-odong jadi hiburan warga desa.Sseperti Hani (15) misalnya, dirinya hampir setiap sore tidak pernah absen untung keliling bersama odong-odong, selain untuk hiburan dirinya menggunakan jasa odong-odong untuk menemani adiknya yang masih balita.
"Enak bisa muter-muter kampung sambil jagain adik saya mas," kata remaja yang masih duduk di bangku SMP ini.
Tak hanya remaja dan anak-anak, kaum ibu juga tidak mau ketinggalan untuk bisa naik odong-odong. Meski ibu-ibu, ternyata banyak dari mereka yang tidak malu naik odong-odong.
"Lumayan mas buat hiburan lebaran, rekalian ngemong anak," tandas Sumiyati 35, ketika ditanya alasannya naik odong-odong.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Odong-odong mulai beroperasi jam 3 sore, dengan hiburan musik islami dan lagu anak-anak. Biasanya begitu beroperasi, tak lama berselang, sejumlah warga yang didominasi anak-anak mulai memenuhi kursi bagian belakang. Terlihat juga beberapa ibu yang mendampingi anaknya untuk menaiki odong-odong.
Dengan senyum yang khas, supir memberitahukan kepada penumpang agar berpegangan. Dan odong-odong pun meluncur. Rute yang dilalui tidak terlalu jauh, dengan mengambil rute mengelilingi desa, penumpang bisa menikmati waktu sore saat berlebaran.
Untuk masalah biaya tidak usah khawatir, cukup mengeluarkan uang sebesar 2 ribu rupiah saja sekali jalan dengan odong-odong. Cukup terjangkau bukan? Karena murahnya ini, tak jarang para warga menaikinya sampai berulang-ulang.
Endang (32) pemilik odong-odong mengaku, dalam sehari dirinya bisa mengangkut lebih dari 40 anak-anak, meski terkadang orang yang naik di odong-odong orang yang sama. Itu berarti perkiraan dalam satu hari dirinya mendapatkan keuntungan sebesar 200 ribu rupiah bahkan lebih.
"Yah lumayan mas, untuk tambahan dan bisa hibur anak-anak," ujarnya.
Tidak hanya pada saat lebaran, pada saat puasa kemarin odong-odong juga digunakan warga untuk ajang ngabuburit, hampir setiap sorenya odong-odong jadi hiburan warga desa.Sseperti Hani (15) misalnya, dirinya hampir setiap sore tidak pernah absen untung keliling bersama odong-odong, selain untuk hiburan dirinya menggunakan jasa odong-odong untuk menemani adiknya yang masih balita.
"Enak bisa muter-muter kampung sambil jagain adik saya mas," kata remaja yang masih duduk di bangku SMP ini.
Tak hanya remaja dan anak-anak, kaum ibu juga tidak mau ketinggalan untuk bisa naik odong-odong. Meski ibu-ibu, ternyata banyak dari mereka yang tidak malu naik odong-odong.
"Lumayan mas buat hiburan lebaran, rekalian ngemong anak," tandas Sumiyati 35, ketika ditanya alasannya naik odong-odong.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar