Pembekalan Profesi Usia Dini
Ciampea|Kotahujan.com-Perlunya pembekalan terhadap anak memang harus dilakukan sejak usia dini. Inspirasi tentang profesi misalnya, tentunya hal itu menjadi sangat penting bagi anak untuk bisa lebih berkembang lagi dalam mengetahui berbagai macam profesi. Idealnya, anak-anak kebanyakan hanya mengetahui tentang profesi yang itu-itu saja. Dalam artian hanya mengacu dengan apa yang mereka lihat disekitar tanpa mengembangkan keinginannya sendiri.
“Itulah kenapa kami melakukan studi wisata ini, supaya anak bisa membuka wawasan tentang pengenalan profesi,” Ujar Lela Nurlela, Pengelola Sekolah Alam Peradaban Cilegon, ditemui saat melakukan studi wisata ke Kampung Tegal Waru Ciampea, Bogor. Kamis, (29/09) kemarin.
Lela menjelaskan, dengan memperkenalkan kepada anak tentang manfaat tumbuh-tumbuhan alam yang ada dan memperkenalkan bagaimana cara memproduksi. Mereka bisa mendapatkan inspirasi untuk bisa mengembangkan ide dan keinginan yang mereka inginkan. Semisal menjadi pengusaha, peneliti dan banyak lainnya.
“Ya seperti sekarang ini, dengan tanaman yang ada di sini. Anak-anak bisa mendapatkan tambahan pengetahuan,” jelasnya ketika berada di lokasi tanaman herbal.
Sementara itu, Tatiek Kancaniati selaku Direktur Yayasan Kuntum mengungkapkan. Selain memperkenalkan kepada anak tetang manfaat tumbuhan dan proses dalam sebuah produksi, dirinya juga memberikan inspirasi bisnis agar mereka bisa mengetahui ide bisnis yang bisa dilakukan di rumah masing-masing. Untuk anak usia Sekolah Dasar (SD) paling tidak mereka bisa tau bagaimana cara proses produksi dan cara pembuatannya. Dan juga, anak-anak tidak perlu jauh-jauh harus menuju kota mana untuk mengetahuinya. Cukup denga keliling Desa Tegal Waru saja mereka bisa mendapat 6 sampai 7 item inspirasi bisnis dalam studi wisata ini.
“Alhamdulilah pihak sekolah juga cukup merespon, karea mereka juga butuh lahan seperti ini untuk melakukan praktek,” ungkapnya.
Kegiatan yang berlangsung hingga sore hari ini diikuti oleh sebagian besar Murid Sekolah Peradaban Cilegon. Pengenalan materi meliputi, proses produksi kerupuk, pebuatan obat-obatan herbal, pembuatan nata de coco dan lokasi-lokasi lain yang ada di Kampung Tegal Waru.
Irbah salah satu peserta yang mengikuti kegiatan tersebut mengatakan, dirinya cukup senang dengan kegiatan ini, disamping memberikan banyak pengetahuan yang belum diketahui. Dirinya juga sangat tertarik dengan dunia sains.
“Senang sekali mas, saya suka sama sains dan cita-cita saya juga ingin menjadi profesor. Karena saya di rumah suka membuat yang aneh-aneh,” katanya saat diwawacaari.
Laporan Kontributor : R Maeilana.
“Itulah kenapa kami melakukan studi wisata ini, supaya anak bisa membuka wawasan tentang pengenalan profesi,” Ujar Lela Nurlela, Pengelola Sekolah Alam Peradaban Cilegon, ditemui saat melakukan studi wisata ke Kampung Tegal Waru Ciampea, Bogor. Kamis, (29/09) kemarin.
Lela menjelaskan, dengan memperkenalkan kepada anak tentang manfaat tumbuh-tumbuhan alam yang ada dan memperkenalkan bagaimana cara memproduksi. Mereka bisa mendapatkan inspirasi untuk bisa mengembangkan ide dan keinginan yang mereka inginkan. Semisal menjadi pengusaha, peneliti dan banyak lainnya.
“Ya seperti sekarang ini, dengan tanaman yang ada di sini. Anak-anak bisa mendapatkan tambahan pengetahuan,” jelasnya ketika berada di lokasi tanaman herbal.
Sementara itu, Tatiek Kancaniati selaku Direktur Yayasan Kuntum mengungkapkan. Selain memperkenalkan kepada anak tetang manfaat tumbuhan dan proses dalam sebuah produksi, dirinya juga memberikan inspirasi bisnis agar mereka bisa mengetahui ide bisnis yang bisa dilakukan di rumah masing-masing. Untuk anak usia Sekolah Dasar (SD) paling tidak mereka bisa tau bagaimana cara proses produksi dan cara pembuatannya. Dan juga, anak-anak tidak perlu jauh-jauh harus menuju kota mana untuk mengetahuinya. Cukup denga keliling Desa Tegal Waru saja mereka bisa mendapat 6 sampai 7 item inspirasi bisnis dalam studi wisata ini.
“Alhamdulilah pihak sekolah juga cukup merespon, karea mereka juga butuh lahan seperti ini untuk melakukan praktek,” ungkapnya.
Kegiatan yang berlangsung hingga sore hari ini diikuti oleh sebagian besar Murid Sekolah Peradaban Cilegon. Pengenalan materi meliputi, proses produksi kerupuk, pebuatan obat-obatan herbal, pembuatan nata de coco dan lokasi-lokasi lain yang ada di Kampung Tegal Waru.
Irbah salah satu peserta yang mengikuti kegiatan tersebut mengatakan, dirinya cukup senang dengan kegiatan ini, disamping memberikan banyak pengetahuan yang belum diketahui. Dirinya juga sangat tertarik dengan dunia sains.
“Senang sekali mas, saya suka sama sains dan cita-cita saya juga ingin menjadi profesor. Karena saya di rumah suka membuat yang aneh-aneh,” katanya saat diwawacaari.
Laporan Kontributor : R Maeilana.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar