Belajar Mengelola Lingkungan dari Aktivis Ciliwung
Dramaga|Kotahujan.com-Berbicara tentang budaya, maka berbicara pula tentang sejarah, aset keilmuan, flora-fauna, dan masyarakat. Begitu pula jika kita bicara masalah lingkungan, semua eleman tersebut merupakan elemen-elemen yang berkaitan satu dengan yang lain dan menjadi kekuatan bagi elemen tersebut.
“Kegiatan konservasi tidak selaknyaknya meninggalkan faktor yang terkandung dalam lingkungan tersebut, karena merupakan panduan dalam kegiatan perawatan”, tutur Abdul Kodir, aktivis Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Condet, ditemui usai menjadi pembicara dalam acara MIPA Go Green 2011 IPB, Sabtu (1/10).
Kawasan Condet mempunyai keunggulan flora, yang mempunyai peluang untuk dibudidayakan, tetapi keadan ini terhalang dengan kegiatan revitalisasi alih fungsi lahan yang berkembang saat ini di Jakarta. Keadaan ini membuat Komunitas Peduli Ciliwung Condet bergerak untuk melakukan konservasi pada flora-flora tersebut. Mereka melakukan pengamanan di titik–titik yang masih kaya akan flora. Aksi mereka tersebut merupakan suatu langkah konkret yang dilakukan KPC Condet dalam menjaga lingkungan dibantaran Ciliwung.
Tidak berbeda dengan teman kelompok peduli Ciliwung yang lain, KPC Condet juga melakukan gerakan untuk mengatasi sampah yang berada di bantaran kali Ciliwung. Pembuatan kawasan hijau merupakan suatu cara yang mereka lakukan,agar masyarakat sekitar bantaran sungai enggan dan tidak membuang sampah lagi ke daerah tersebut. Hal ini masih menuai dilema karena KPC Condet harus berpikir keras untuk menemukan tempat pembuangan sampah yang baru. Maka tidak heran pembuangan sampah yang baru masih terkesan liar.
Semua orang harus lebih kreatif untuk mengajak masyarakat dan menitikberatkan pada nilai budaya.
“Saya optimis sungai Cilwung dapat pulih kembali, hanya kesadaran yang dapat diaplikasikan secara konkret yang harus dikuatkan”, tandas tokoh yang akrab disapa Kodir.
Sementara itu, Ketua Panitia Mipa Go Green IPB 2011 Yoyok Hariyanto mengungkapkan, dirinya mengajak semua peserta yang ikut dalam kegiatan ini untuk lebih mencintai lingkungan. Peserta dalam kegiatan ini adalah siswa-siswi SMA dan mahasiswa dari kalangan IPB.
“Untuk hari kedua ini acaranya berbentuk seminar, pembicara dari KPC dan juga dari alumni IPB yang pernah mengikutin Eagle Award untuk film dokumenter tentang lingkungan,” ujarnya di sela acara.
Laporan Kontributor : Rinenggo Siwi dan R Maeilana
“Kegiatan konservasi tidak selaknyaknya meninggalkan faktor yang terkandung dalam lingkungan tersebut, karena merupakan panduan dalam kegiatan perawatan”, tutur Abdul Kodir, aktivis Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Condet, ditemui usai menjadi pembicara dalam acara MIPA Go Green 2011 IPB, Sabtu (1/10).
Kawasan Condet mempunyai keunggulan flora, yang mempunyai peluang untuk dibudidayakan, tetapi keadan ini terhalang dengan kegiatan revitalisasi alih fungsi lahan yang berkembang saat ini di Jakarta. Keadaan ini membuat Komunitas Peduli Ciliwung Condet bergerak untuk melakukan konservasi pada flora-flora tersebut. Mereka melakukan pengamanan di titik–titik yang masih kaya akan flora. Aksi mereka tersebut merupakan suatu langkah konkret yang dilakukan KPC Condet dalam menjaga lingkungan dibantaran Ciliwung.
Tidak berbeda dengan teman kelompok peduli Ciliwung yang lain, KPC Condet juga melakukan gerakan untuk mengatasi sampah yang berada di bantaran kali Ciliwung. Pembuatan kawasan hijau merupakan suatu cara yang mereka lakukan,agar masyarakat sekitar bantaran sungai enggan dan tidak membuang sampah lagi ke daerah tersebut. Hal ini masih menuai dilema karena KPC Condet harus berpikir keras untuk menemukan tempat pembuangan sampah yang baru. Maka tidak heran pembuangan sampah yang baru masih terkesan liar.
Semua orang harus lebih kreatif untuk mengajak masyarakat dan menitikberatkan pada nilai budaya.
“Saya optimis sungai Cilwung dapat pulih kembali, hanya kesadaran yang dapat diaplikasikan secara konkret yang harus dikuatkan”, tandas tokoh yang akrab disapa Kodir.
Sementara itu, Ketua Panitia Mipa Go Green IPB 2011 Yoyok Hariyanto mengungkapkan, dirinya mengajak semua peserta yang ikut dalam kegiatan ini untuk lebih mencintai lingkungan. Peserta dalam kegiatan ini adalah siswa-siswi SMA dan mahasiswa dari kalangan IPB.
“Untuk hari kedua ini acaranya berbentuk seminar, pembicara dari KPC dan juga dari alumni IPB yang pernah mengikutin Eagle Award untuk film dokumenter tentang lingkungan,” ujarnya di sela acara.
Laporan Kontributor : Rinenggo Siwi dan R Maeilana
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar