Sisa Waktu Untuk Hutan Indonesia
Jakarta|Kotahujan.com-Dua pejabat penting penanggung jawab hutan di Indonesia menjanjikan komitmennya untuk hutan pada sisa jabatannya. Pertama adalah Presiden RI, kedua Menteri Kehutanan RI. Dalam masa jabatannya yang akan habis 2014 mendatang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkomitmen untuk menjaga hutan tropis di Indonesia. Keputusan ini menurutnya penting, mengingat hutan bagi Indonesia merupakan sumber daya alam yang strategis bagi kehidupan masyarakat, ekonomi dan lingkungan. Sedangkan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengungkapkan harapannya tingkat penebangan hutan alam tinggal 15 persen hingga nol persen.
“Saya akan mendedikasikan sisa tiga tahun masa jabatan saya sebagai Presiden untuk menjaga dan meningkatkan lingkungan dan hutan Indonesia,” kata Presiden saat memberikan pembukaan Indonesian Forest Conference. Selasa, (27/9) lalu.
Presiden menerangkan, Indonesia kehilangan sekitar 1,1 juta hektar hutan per tahun, sebagian besar disebabkan penebangan yang t ak berkelanjutan seperti penggunaan areal hutan bagi perkebunan sawit dan kertas. Selain itu penebangan ilegal juga turun menyebabkan kerugian negara sekitar 4 miliar dollar AS per tahun.
“Kita mesti mengubah langkah dalam mengelola hutan, meskipun berat dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Kehutanan Republik Indonesia Zulkifli Hasan mengungkapkan, pada tahun 2010 pemerintah menggalangkan penanaman 1 miliar pohon dan berhasil mencapai setengah dari target penanaman. Diharapkan untuk tahun mendatang targetnya 1 miliar untuk penanaman pohon.
“Mudah-mudahan saja tahun depan bisa tercapai,” ujarnya usai mendampingi Presiden.
Lebih lanjut Menteri Zulkifli menerangkan, dulu produksi kayu 100 persen berasal dari penebangan hutan alam. Pada awal 2009 menurun menjadi 50 persen hutan alam dan 50 persen hutan tanaman. Pada tahun 2010 berhasil menurun hingga 70 persen produksi hutan tanaman dan 30 persen berasal dari produksi hutan alam. Menurutnya dari 70 persen itu terdiri hutan tanaman seperti, kayu jadi dan kayu sengon.
Zulkifli berharap, pada akhir masa jabatannya tahun 2014 mendatang bisa mencapai target 85 persen produksi hutan tanaman, sehingga angka penebangan hutan alam menjadi tinggal 15 persen saja.
“Mudah-mudahan 5 tahun yang akan datang angka penebangan hutan alam menjadi nol persen,” imbuhnya.
Laporan Kontributor : R Maeilana
“Saya akan mendedikasikan sisa tiga tahun masa jabatan saya sebagai Presiden untuk menjaga dan meningkatkan lingkungan dan hutan Indonesia,” kata Presiden saat memberikan pembukaan Indonesian Forest Conference. Selasa, (27/9) lalu.
Presiden menerangkan, Indonesia kehilangan sekitar 1,1 juta hektar hutan per tahun, sebagian besar disebabkan penebangan yang t ak berkelanjutan seperti penggunaan areal hutan bagi perkebunan sawit dan kertas. Selain itu penebangan ilegal juga turun menyebabkan kerugian negara sekitar 4 miliar dollar AS per tahun.
“Kita mesti mengubah langkah dalam mengelola hutan, meskipun berat dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Kehutanan Republik Indonesia Zulkifli Hasan mengungkapkan, pada tahun 2010 pemerintah menggalangkan penanaman 1 miliar pohon dan berhasil mencapai setengah dari target penanaman. Diharapkan untuk tahun mendatang targetnya 1 miliar untuk penanaman pohon.
“Mudah-mudahan saja tahun depan bisa tercapai,” ujarnya usai mendampingi Presiden.
Lebih lanjut Menteri Zulkifli menerangkan, dulu produksi kayu 100 persen berasal dari penebangan hutan alam. Pada awal 2009 menurun menjadi 50 persen hutan alam dan 50 persen hutan tanaman. Pada tahun 2010 berhasil menurun hingga 70 persen produksi hutan tanaman dan 30 persen berasal dari produksi hutan alam. Menurutnya dari 70 persen itu terdiri hutan tanaman seperti, kayu jadi dan kayu sengon.
Zulkifli berharap, pada akhir masa jabatannya tahun 2014 mendatang bisa mencapai target 85 persen produksi hutan tanaman, sehingga angka penebangan hutan alam menjadi tinggal 15 persen saja.
“Mudah-mudahan 5 tahun yang akan datang angka penebangan hutan alam menjadi nol persen,” imbuhnya.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar