Posts
Desember, Kota Bogor Tambah Bank Sampah
Bogor|Kotahujan.com-Kementrian Lingkungan Hidup telah menargetkan progam bank sampah sebagai salah satu solusi menengani persoalan sampah di Indonesia. Bersama mitra BUMN dan perusahaan Program Mitra Bina Lingkungan seperti PT Perusahaan Gas Negara, PT Garuda Indonesia, dan PT Mittran Grup. Menargetkan sampai tahun 2014 Bank Sampah diterapkan di 240 kota di Indonesia. 25 bank sampah akan diterapkan disetiap kota. Program Bank Sampah dibuat oleh Kementrian lingkungan hidup berdasarkan UU Tentang pengelolaan sampah. Dengan adanya bank sampah masyarakat dapat menghemat ongkos pengiriman dari tempat pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Pemilihan jenis sampah juga memudahkan sistem pengolahan dan meningkatkan penghasilan masyarakat. Diharapkan melalui progam ini volume sampah yang meningkat tiap tahun bisa turun dengan target penurunan volume sampah sebesar tujuh (7) persen tiap tahun.
Kota Bogor telah ditunjuk sebagai salah satu kota yang akan menjadi pilot project bersama Batam, Palembang, Surabaya dan Bandar Lampung. Pemerintah Kota Bogor sendiri sudah menyiapkan Bank sampah yang akan diterapkan di wilayah Kelurahan Kertamaya Kecamatan Bogor Selatan.
Keberadaan Bank sampah nantinya akan meminimalisir timbunan sampah sebanyak 6-26% yang dibuang ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara) dan TPA. Menurut Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Dampak Lingkungan pada Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor, Shahlan Rasyidi. Untuk mendukung operasional Bank Sampah, mesin pengumpul sampah bantuan PT Gas Negara Tbk telah dimiliki kota Bogor. Bank Sampah di Kelurahan Kertamaya Bogor Selatan ditargetkan sudah siap Desember mendatang. Kedepannya Bank Sampah diharapkan harus ada di setiap kelurahan di Kota Bogor,
“Kalau nanti Desember memang siap, rencananya akan diresmikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup. “ ungkapnya sebagaimana dikutip dari situs resmi pemkot Bogor.
Konsep Bank Sampah ini sendiri tidak berbeda dengan Bank Konvensional umumnya. Harus ada lembaganya mulai dari manager, admin, teller, unit kerajinan sampai unit pengumpulan. Setiap warga yang menabung sampah akan dicatat dalam buku tabungan.
Keberadaan Bank Sampah ini nantinya akan melengkapi Bank Sampah lainnya yang sudah diterapkan di Sekolah Alam Bogor dan SDN Bantarjati 9. Kedua sekolah tersebut sudah menerapkan konsep Bank Sampah dan menerima setoran sampah yang dibawa dari rumah. Sampai saat ini BPLH terus melakukan sosialisasi ke setiap Kecamatan.
Mengelola sampah dengan sistem Bank Sampah telah populer sejak 2009 lalu. Konsep ini berawal dari gagasan Bambang Suwerda, seorang dosen di Politeknik Kesehatan Yogyakarta. Gagasannya adalah ingin mengubah pandangan masyarakat tentang sampah, bahwa sampah bisa dimanfaatkan jika dikelola dengan benar. Dengan adanya bank sampah masyarakat dapat menghemat ongkos pengiriman dari tempat pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir sampah. Selain itu, pemilihan jenis sampah memudahkan sistem pengolahan dan meningkatkan penghasilan masyarakat.
Ide ini kemudian banyak diterapkan di beberapa lokasi, tak hanya di Yogyakarta saja tapi juga meluas hingga ke 175 lokasi di Indonesia seperti Jakarta, Pacitan, Semarang, Bantul, dan Bogor.
Kota Bogor telah ditunjuk sebagai salah satu kota yang akan menjadi pilot project bersama Batam, Palembang, Surabaya dan Bandar Lampung. Pemerintah Kota Bogor sendiri sudah menyiapkan Bank sampah yang akan diterapkan di wilayah Kelurahan Kertamaya Kecamatan Bogor Selatan.
Keberadaan Bank sampah nantinya akan meminimalisir timbunan sampah sebanyak 6-26% yang dibuang ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara) dan TPA. Menurut Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Dampak Lingkungan pada Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor, Shahlan Rasyidi. Untuk mendukung operasional Bank Sampah, mesin pengumpul sampah bantuan PT Gas Negara Tbk telah dimiliki kota Bogor. Bank Sampah di Kelurahan Kertamaya Bogor Selatan ditargetkan sudah siap Desember mendatang. Kedepannya Bank Sampah diharapkan harus ada di setiap kelurahan di Kota Bogor,
“Kalau nanti Desember memang siap, rencananya akan diresmikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup. “ ungkapnya sebagaimana dikutip dari situs resmi pemkot Bogor.
Konsep Bank Sampah ini sendiri tidak berbeda dengan Bank Konvensional umumnya. Harus ada lembaganya mulai dari manager, admin, teller, unit kerajinan sampai unit pengumpulan. Setiap warga yang menabung sampah akan dicatat dalam buku tabungan.
Keberadaan Bank Sampah ini nantinya akan melengkapi Bank Sampah lainnya yang sudah diterapkan di Sekolah Alam Bogor dan SDN Bantarjati 9. Kedua sekolah tersebut sudah menerapkan konsep Bank Sampah dan menerima setoran sampah yang dibawa dari rumah. Sampai saat ini BPLH terus melakukan sosialisasi ke setiap Kecamatan.
Mengelola sampah dengan sistem Bank Sampah telah populer sejak 2009 lalu. Konsep ini berawal dari gagasan Bambang Suwerda, seorang dosen di Politeknik Kesehatan Yogyakarta. Gagasannya adalah ingin mengubah pandangan masyarakat tentang sampah, bahwa sampah bisa dimanfaatkan jika dikelola dengan benar. Dengan adanya bank sampah masyarakat dapat menghemat ongkos pengiriman dari tempat pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir sampah. Selain itu, pemilihan jenis sampah memudahkan sistem pengolahan dan meningkatkan penghasilan masyarakat.
Ide ini kemudian banyak diterapkan di beberapa lokasi, tak hanya di Yogyakarta saja tapi juga meluas hingga ke 175 lokasi di Indonesia seperti Jakarta, Pacitan, Semarang, Bantul, dan Bogor.
Publikasikan ...
Tautan halaman ini.
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar