Kompepar Cikaret Gagas Wisata Industri
Cikaret|Kotahujan.com–Potensi industri di wilayah kelurahan Cikaret tampaknya benar-benar dimanfaatkan oleh Karang Taruna Tunas Bhakti Cikaret. Melalui kelompok Peduli Pariwisata (Kompepar), Karang Taruna Tunas Bhakti menerapkan konsep wisata industri untuk membangun wilayah Kelurahan Cikaret dan wilayah Bogor secara keseluruhan. Konsep wisata industri seperti ini memang sudah banyak dikenal orang di daerah-daerah lain. Dengan memperkenalkan home industri dan juga kerajinan yang ada di Cikaret, Kompepar Tunas Bhakti mencoba membangun kembali program yang sudah terbentuk sejak tahun 2007 itu.
Cikaret sendiri merupakan daerah sentra home industri, keberadaannya sudah ada dari 6 generasi. Beberapa kerajinan menjadi unggulan sebagai wisata industri, seperti kerajinan wayang golek, sentra pembuatan sabun cair, pabrik tahu tempe, kerajinan boneka horta dan produksi kue tradisional kue Ali (kue cin-cin -red).
“Ya kami mencoba membangun kembali, karena kami sempat vakum selama satu tahun pada tahun 2009 lalu,” Ujar Saeful, Ketua Karang Taruna Tunas Bhakti, saat ditemui Kotahujan.com, Rabu (19/10).
Saeful menjelaskan, untuk kedepannya pihaknya akan lebih mengembangkan konsep wisata ini, bukan hanya di bidang industri tetapi juga merambah ke bidang peternakan, pertanian dan juga wisata lingkungan yang sudah ada konsepnya. Pihaknya juga sudah bekerjasama dengan pihak pemerintah Kota Bogor dalam hal ini Dinas Pendidikan dan juga Dinas Pariwisata dan Budaya.
“Kami juga telah bekerjasama dengan Universitas Pakuan dalam hal promosi, karena membuatkan website khusus tentang wisata industri cikaret ini,” ungkapnya
Saeful berharap, untuk ke depannya akan ada kerjasama dengan pihak karang taruna lain untuk memberdayakan masyarakat melalui konsep wisata industri ini. Untuk memperbaiki kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat khususnya. Sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat konsep wisata industri yang digagas oleh Kompepar Tunas Bhakti ini.
“Kami tidak hanya ingin sebagai pelopor saja, tetapi kami juga ingin memberikan kontribusi kepada masyarakat untuk memajukan Cikaret,” jelasnya.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Cikaret sendiri merupakan daerah sentra home industri, keberadaannya sudah ada dari 6 generasi. Beberapa kerajinan menjadi unggulan sebagai wisata industri, seperti kerajinan wayang golek, sentra pembuatan sabun cair, pabrik tahu tempe, kerajinan boneka horta dan produksi kue tradisional kue Ali (kue cin-cin -red).
“Ya kami mencoba membangun kembali, karena kami sempat vakum selama satu tahun pada tahun 2009 lalu,” Ujar Saeful, Ketua Karang Taruna Tunas Bhakti, saat ditemui Kotahujan.com, Rabu (19/10).
Saeful menjelaskan, untuk kedepannya pihaknya akan lebih mengembangkan konsep wisata ini, bukan hanya di bidang industri tetapi juga merambah ke bidang peternakan, pertanian dan juga wisata lingkungan yang sudah ada konsepnya. Pihaknya juga sudah bekerjasama dengan pihak pemerintah Kota Bogor dalam hal ini Dinas Pendidikan dan juga Dinas Pariwisata dan Budaya.
“Kami juga telah bekerjasama dengan Universitas Pakuan dalam hal promosi, karena membuatkan website khusus tentang wisata industri cikaret ini,” ungkapnya
Saeful berharap, untuk ke depannya akan ada kerjasama dengan pihak karang taruna lain untuk memberdayakan masyarakat melalui konsep wisata industri ini. Untuk memperbaiki kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat khususnya. Sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat konsep wisata industri yang digagas oleh Kompepar Tunas Bhakti ini.
“Kami tidak hanya ingin sebagai pelopor saja, tetapi kami juga ingin memberikan kontribusi kepada masyarakat untuk memajukan Cikaret,” jelasnya.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar