PDAM Tirta Pakuan dan Krisis Air
Sukasari|Kotahujan.com-Krisis air yang terjadi akhir-akhir ini, termasuk yang dialami oleh kota Bogor patut diwaspadai. Keadaan ini juga di soroti oleh pengelola air bersih di kota Bogor yakni PDAM Tirta Pakuan. Keadaan krisis air yang terjadi saat ini membuat PDAM melakukan tindakan tanggap darurat, yakni tindakan memastikan ketersediaan air dengan memasok air bersih kepada masyarakat yang mengalami krisis air. Sebagaimana dilakukan di Kelurahan Bojongkerta, PDAM memberikan satu terminal air hidran umum yang pengisisan saat ini masih terus berjalan. Terminal ini berguna untuk memasok air bersih kepada masyarakat sekitar.
“Mobilisasi air di Kelurahan Bojongkerta kecamatan Bogor Selatan saat ini masih berjalan, ketika air habis maka ketua RW akan menelpon kami, dan kami akan mengirimkan pasokan air bersih,” jelas Reza Krisnawan, Pelaksana Tugas Bina Mitra PDAM Tirta Pakuan.
Krisis air yang terjadi, disebabkan oleh menurunnya pasokan air bersih yang dimiliki oleh PDAM. Hal ini tidak lepas dari keadaan lingkungan sumber mata air yang dimiliki PDAM Tirta Pakuan. Di daerah kaki gunung Salak misalnya, kawasan itu saat ini semakin padat pemungkiman sehingga daerah serapan air-pun teraindikasi berkurang.
Pengakuan Reza Sumber mata air yang dimiliki oleh PDAM Tirta Pakuan, semakin hari debit air per liternya semakin merosot. Sumber air yang ada di Kelurahan Bantarkambing yang didirikan pada tahun 1974 misalnya, dari kapasitas 170 liter/ detik saat ini hanya mampu menghasilkan air bersih sebanyak 155 liter /detik.
Mata air tangkil yang berada di Desa Tangkil Kecamatan Caringing yang berhulu Gunung Gede Pangrango mempunyai penurunan debit air yang paling parah. Mata air yang dibangun tahun 1974 dengan kapasitas debit air 170 liter/detik, saat ini hanya mampu menghasilkan pasokan air bersih sebanyak 125 liter/detik.
“Mungkin ini karena pembangunan di Gunung Gede sendiri, banyak vila-vila yang mempengaruhi cadangan air dari mata air kami,” jelas Resa
Sumber Mata Air yang dimiliki oleh PDAM Tirta Pakuan, sebagaian besar berada di daerah Kabupaten Bogor. Keadaan ini membuat PDAM Kota Bogor dengan Kabupaten Bogor melakukan kerjasama multi pihak untuk menangani keadaan krisis air. Penyediaan lahan oleh Kabupaten Bogor dirasa penting untuk melakukan kegiatan konservasi dengan kegiatan penanaman yang sesuai dengan lokasi sumber mata air PDAM Tirta PAkuan.
“PDAM Tirta Pakuan, membawa nama masyarakat kota Bogor siap melakukan konservasi”, tegas Reza
Selain kerja sama multi pihak PDAM Kota Bogor sendiri juga terus menghimbau masyarakat untuk melakukan penghematan air. Himbauan ini berupa slogan dan sosialisai kepada pelanggan yang dilakukan oleh Duta Air.
Laporan Kontributor : Rinenggo Siwi
“Mobilisasi air di Kelurahan Bojongkerta kecamatan Bogor Selatan saat ini masih berjalan, ketika air habis maka ketua RW akan menelpon kami, dan kami akan mengirimkan pasokan air bersih,” jelas Reza Krisnawan, Pelaksana Tugas Bina Mitra PDAM Tirta Pakuan.
Krisis air yang terjadi, disebabkan oleh menurunnya pasokan air bersih yang dimiliki oleh PDAM. Hal ini tidak lepas dari keadaan lingkungan sumber mata air yang dimiliki PDAM Tirta Pakuan. Di daerah kaki gunung Salak misalnya, kawasan itu saat ini semakin padat pemungkiman sehingga daerah serapan air-pun teraindikasi berkurang.
Pengakuan Reza Sumber mata air yang dimiliki oleh PDAM Tirta Pakuan, semakin hari debit air per liternya semakin merosot. Sumber air yang ada di Kelurahan Bantarkambing yang didirikan pada tahun 1974 misalnya, dari kapasitas 170 liter/ detik saat ini hanya mampu menghasilkan air bersih sebanyak 155 liter /detik.
Mata air tangkil yang berada di Desa Tangkil Kecamatan Caringing yang berhulu Gunung Gede Pangrango mempunyai penurunan debit air yang paling parah. Mata air yang dibangun tahun 1974 dengan kapasitas debit air 170 liter/detik, saat ini hanya mampu menghasilkan pasokan air bersih sebanyak 125 liter/detik.
“Mungkin ini karena pembangunan di Gunung Gede sendiri, banyak vila-vila yang mempengaruhi cadangan air dari mata air kami,” jelas Resa
Sumber Mata Air yang dimiliki oleh PDAM Tirta Pakuan, sebagaian besar berada di daerah Kabupaten Bogor. Keadaan ini membuat PDAM Kota Bogor dengan Kabupaten Bogor melakukan kerjasama multi pihak untuk menangani keadaan krisis air. Penyediaan lahan oleh Kabupaten Bogor dirasa penting untuk melakukan kegiatan konservasi dengan kegiatan penanaman yang sesuai dengan lokasi sumber mata air PDAM Tirta PAkuan.
“PDAM Tirta Pakuan, membawa nama masyarakat kota Bogor siap melakukan konservasi”, tegas Reza
Selain kerja sama multi pihak PDAM Kota Bogor sendiri juga terus menghimbau masyarakat untuk melakukan penghematan air. Himbauan ini berupa slogan dan sosialisai kepada pelanggan yang dilakukan oleh Duta Air.
Laporan Kontributor : Rinenggo Siwi
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar