Pembekalan Pendidikan Karakter Sebagai Pendidikan Universal
Jakarta|Kotahujan.com-Menghadapi abad 21, untuk ke enam kalinya ProVisi Education mengadakan Konfrensi Guru Nusantara 2011 dengan tema Pendidikan Karakter Siswa Abad 21. Konfersi yang dihadiri lebih dari 600 guru dari seluruh Indonesia ini, membahas tentang bagaimana memberikan pendidikan karakter bagi seorang siswa. Kegiatan Konfrensi Guru Nusantara 2011 dilaksanakan selama dua hari berturu-turut yakni pada tanggal 16 – 17 November 2011, bertempat di kampus UNIKA Atma Jaya Jakarta.Bagi guru pendidikan karakter sangat urgent dan kontekstual untuk dibahas. Kita mengerti ulang agar kita mampu dan lanyak menjalani tugas kita. Haruslah kita sadari sekolah tanpa pendidikan karakter akan sia-sia, mungkin lebih tepat tempat kursus. Demikian guru jika tidak memiliki pendidikan karakter bukan disebut pengajat. Demikian dikatakan Leo E Tansari, ketua Steering Committee KGN dalam sambutannya di pembukaan KGN.
Pendidikan karakter sesungguhnya adalah pendidikan yang utuh secara universal dan kontekstual. Universal berarti pengertian dan metode yang di gunakan dalam membangun karakter haruslah dapat diterima dan berlaku bagi setiap warga Negara tanpa membedakan ras, agama, maupun golongan. Sedangkan kontekstual berarti karakter dibangun atas dasar pengalaman nyata sehari-hari yang dialami dalm masyarakat, dan bukan atas dasar teori-teori atau ajaran-ajaran yang tidak berhubungan langsung dnegan pengalman nyata sehari-hari.
Menurut Thomas Lickona, pengajar di State University of New York di Cortland, Amerika Serikat yang juga mejadi pembicara dalam Konferensi Guru Nusantara mengatakan, konseptual karakter dapat dibedakan menjadi karakter moral dan karakter kinerja. Karakter moral berhubungan dengan nilai-nilai universal seperti kejujuran, penghargaan dan kepedulian. Sedangkan karakter kinerja berhubungan dengan sikap dan kebiasaan disiplin, kerja keras dan daya tahan. “Kedua ekosistem ini harus dikembangkan secara terpadu dalam ekosistem sekolah,” tuturnya seperti dilansir dalam press release.
Kommarudin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah yang hadir sebagai keynote speker mengatakan, karakter dibentuk dari sebuah kebiasaan. Hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam membentuk karakter seorang siswa adalah membiasakan siswa cinta ilmu. “Siswa dilatih untuk bermimpi karena mimpi memberikan motivasi, yang terpenting cinta yang diberikan dari seorang guru kepada muridnya,” tandasnya saat membuka acara.
Laporan Kontributor : Rinenggo Siwi
Pendidikan karakter sesungguhnya adalah pendidikan yang utuh secara universal dan kontekstual. Universal berarti pengertian dan metode yang di gunakan dalam membangun karakter haruslah dapat diterima dan berlaku bagi setiap warga Negara tanpa membedakan ras, agama, maupun golongan. Sedangkan kontekstual berarti karakter dibangun atas dasar pengalaman nyata sehari-hari yang dialami dalm masyarakat, dan bukan atas dasar teori-teori atau ajaran-ajaran yang tidak berhubungan langsung dnegan pengalman nyata sehari-hari.
Menurut Thomas Lickona, pengajar di State University of New York di Cortland, Amerika Serikat yang juga mejadi pembicara dalam Konferensi Guru Nusantara mengatakan, konseptual karakter dapat dibedakan menjadi karakter moral dan karakter kinerja. Karakter moral berhubungan dengan nilai-nilai universal seperti kejujuran, penghargaan dan kepedulian. Sedangkan karakter kinerja berhubungan dengan sikap dan kebiasaan disiplin, kerja keras dan daya tahan. “Kedua ekosistem ini harus dikembangkan secara terpadu dalam ekosistem sekolah,” tuturnya seperti dilansir dalam press release.
Kommarudin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah yang hadir sebagai keynote speker mengatakan, karakter dibentuk dari sebuah kebiasaan. Hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam membentuk karakter seorang siswa adalah membiasakan siswa cinta ilmu. “Siswa dilatih untuk bermimpi karena mimpi memberikan motivasi, yang terpenting cinta yang diberikan dari seorang guru kepada muridnya,” tandasnya saat membuka acara.
Laporan Kontributor : Rinenggo Siwi
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar