Pelestarian Bahasa Dengan Musikalisasi Puisi Sunda
Sindangbarang|kotahujan.com-Menyikapi mulai hilangnya bahasa Sunda yang merupakan salah satu produk kebudayaan Bangsa Indonesia, SMK 1 Bogor pada Sabtu (5/3/2011) lalu di Kampung Budaya Sindangbarang Bogor, mulai memperkenalkan kemasan musikalisasi puisi menggunanakan bahasa Sunda dengan aransemen musik jazz yang dipadukan dengan balutan getaran dawai biola dengan alunan senar gitar membuat puisi “warisan konglomerat’ , karya Taufik Fatorahman terasa lebih bermakna
Menurut Dydana siswi SMK 1 selaku juru bicara kelompok musikalisasi, mereka bersama teman-temannya hanya mempersiapkan kemasan musikalisasi ini selama satu minggu saja. Mereka didampingi oleh Bapak Deni Miharja selaku pembina musikalisasi sekolah. Menurutnya yang paling diutamakan untuk penampilan kali ini adalah persiapan mental.
Menggunakan komposisi dua gitar, satu biola, satu kendang dengan satu penyanyi, kelompok musikalisasi SMK 1 Bogor diminta untuk membawakan kembali karya musikalisasi yang lain untuk mengisi kekosongan waktu saat kegiatan lomba berakhir. Namun ternyata mereka hanya mempersiapkan satu materi kemasan musikalisasi saja.
Kegiatan ini merupakan salah satu usaha yang dilakukan masyarakat untuk tetap mencintai dan mewarisi kebudayaan Sunda, supaya tidak semakin tergerus oleh arus modernisasi yang sangat sulit dilawan.
Baik bahasa dan pola pikir masyarakat mulai berubah. Dengan demikian tidak dapat dihindari bila usaha-usaha perlindungan dan pelestarian budaya dan bahasa Sunda kurang atau tidak dilakukan akan semakin menghilangkan ciri khas serta kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Bewok selaku juri pembacaan puisi dan musikalisasi puisi ini mengatakan, kegiatan seperti ini perlu diapreasiasi secara luas kepada kelompok-kelompok masyarakat lain di Bogor. Begitu juga ruang-ruang sosialisasi tidak hanya terbatas di kalangan akademisi saja, tetapi Bewok menyarankan untuk dapat masuk ke ruang-ruang masyarakat yang lebih luas.
Menurut Dydana siswi SMK 1 selaku juru bicara kelompok musikalisasi, mereka bersama teman-temannya hanya mempersiapkan kemasan musikalisasi ini selama satu minggu saja. Mereka didampingi oleh Bapak Deni Miharja selaku pembina musikalisasi sekolah. Menurutnya yang paling diutamakan untuk penampilan kali ini adalah persiapan mental.
Menggunakan komposisi dua gitar, satu biola, satu kendang dengan satu penyanyi, kelompok musikalisasi SMK 1 Bogor diminta untuk membawakan kembali karya musikalisasi yang lain untuk mengisi kekosongan waktu saat kegiatan lomba berakhir. Namun ternyata mereka hanya mempersiapkan satu materi kemasan musikalisasi saja.
Kegiatan ini merupakan salah satu usaha yang dilakukan masyarakat untuk tetap mencintai dan mewarisi kebudayaan Sunda, supaya tidak semakin tergerus oleh arus modernisasi yang sangat sulit dilawan.
Baik bahasa dan pola pikir masyarakat mulai berubah. Dengan demikian tidak dapat dihindari bila usaha-usaha perlindungan dan pelestarian budaya dan bahasa Sunda kurang atau tidak dilakukan akan semakin menghilangkan ciri khas serta kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Bewok selaku juri pembacaan puisi dan musikalisasi puisi ini mengatakan, kegiatan seperti ini perlu diapreasiasi secara luas kepada kelompok-kelompok masyarakat lain di Bogor. Begitu juga ruang-ruang sosialisasi tidak hanya terbatas di kalangan akademisi saja, tetapi Bewok menyarankan untuk dapat masuk ke ruang-ruang masyarakat yang lebih luas.
Tautan halaman ini.
1 komentar:
itumah namanya di genjreng/ dipukul mas, bukan di tapping..bukan pemain gitar yaa? kasian deeh lo..hehehe
Posting Komentar