Adu Kreasi Barang Bekas Jadi Ajang Silaturahim Warga
Bubulak|Kotahujan.com-Kemajuan teknologi saat ini membuat banyak hal menjadi lebih mudah dan praktis. Mainan misalnya, saat ini jarang ditemui bahkan tidak sama sekali anak-anak membuat mainannya sendiri. Umumnya orang tua mereka cukup membelikannya di toko mainan. Kondisi ini tentunya membuat anak-anak terancam menjadi generasi 'serba praktis' yang tidak memahami arti penting sebuah proses dan kreatifitas.
Untuk itu dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-66, pengurus RT 3 /RW 12, pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Ihsan dan persatuan Ibu-ibu Griya Wana Karya Permai (GWKP) Bubulak, Bogor Barat, mengadakan lomba kreasi barang bekas untuk melatih kreatifitas anak-anak untuk memanfaatan barang-barang yang sudah tidak terpakai. Acara ini merupakan rangkaian kegiatan besar yang bertema Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, ”BAHASA CINTA”, Cinta Bangsa, Cinta Sesama.
"Tujuan lomba barang bekas tentunya kita ingin anak-anak juga menghargai bahwa tidak begitu saja ada barang-barang yang bisa kita buang, tapi ternyata ada yang bisa kita manfaatkan dan itu bisa kita gunakan lagi untuk kebutuhan kita" ujar Lili Marliyuana, Ketua Panitia Kegiatan.
Lomba yang diselenggarakan Minggu (14/08) sore ini diikuti oleh empat kelompok yang berusia 6-12 tahun. Terlihat pula balita yang turut berpartisipasi dalam lomba ini. Keempat kelompok ini membuat kreasi yang berbeda-beda. Ada yang membuat tas dari kardus, celengan dari kaleng bekas, dan juga mainan. Ada pula yang membuat mobil-mobilan perpaduan kecanggihan teknologi dan barang bekas.
"Kriteria dari perlombaan ini kreatifitas, orisinalitas, fungsi, dan yang terakhir kekompakan" ujar Rangga, salah seorang juri Lomba Kreasi Barang Bekas.
Diakui Rangga, perlombaan ini bukan sekedar ajang beradu kreatifitas atau bersaing untuk mendapatkan hadiah. Jauh dibalik itu, lomba ini merupakan salah satu cara mempererat tali silaturahmi antar warga GWKP. Melalui lomba ini, warga dapat berkumpul dan bersosialisasi, anak-anak maupun dewasa.
"Lomba kreasi barang bekas ini cukup efektif ya bisa dilihat sampai usia 3 tahun pun ikut serta dalam lomba ini, dan juga orang tua mereka ikut mensupport mereka dalam lomba ini" jelas Rangga.
Alfi, salah satu peserta, mengaku senang dengan adanya perlombaan ini. Siswi kelas 5 SD ini senang membuat prakarya dari barang bekas yang ada di rumahnya.
"Aku seneng ikut lomba ini, soalnya bikin pinter" ujar Alfi
Selain lomba Kreasi Barang Bekas, hari itu pun ada lomba Berburu Harta Karun yang dilaksanakan pukul 6 pagi. Lomba yang diikuti oleh 52 anak GWKP itu dirancang untuk melatih anak-anak agar terbiasa bangun pagi. Selain membiasakan diri untuk semangat beraktifitas pagi, lomba ini pun bertujuan menanamkan sikap bersyukur.
"Tentunya bangun pagi itu selain menyehatkan, anak-anak juga banyak aktifitas yang bisa dilakukan, dengan bangun pagi tentunya mereka juga punya tanggung jawab kepada Tuhannya, yaitu berdoa dan bersyukur" ujar Lili.
Untuk itu dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-66, pengurus RT 3 /RW 12, pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Ihsan dan persatuan Ibu-ibu Griya Wana Karya Permai (GWKP) Bubulak, Bogor Barat, mengadakan lomba kreasi barang bekas untuk melatih kreatifitas anak-anak untuk memanfaatan barang-barang yang sudah tidak terpakai. Acara ini merupakan rangkaian kegiatan besar yang bertema Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, ”BAHASA CINTA”, Cinta Bangsa, Cinta Sesama.
"Tujuan lomba barang bekas tentunya kita ingin anak-anak juga menghargai bahwa tidak begitu saja ada barang-barang yang bisa kita buang, tapi ternyata ada yang bisa kita manfaatkan dan itu bisa kita gunakan lagi untuk kebutuhan kita" ujar Lili Marliyuana, Ketua Panitia Kegiatan.
Lomba yang diselenggarakan Minggu (14/08) sore ini diikuti oleh empat kelompok yang berusia 6-12 tahun. Terlihat pula balita yang turut berpartisipasi dalam lomba ini. Keempat kelompok ini membuat kreasi yang berbeda-beda. Ada yang membuat tas dari kardus, celengan dari kaleng bekas, dan juga mainan. Ada pula yang membuat mobil-mobilan perpaduan kecanggihan teknologi dan barang bekas.
"Kriteria dari perlombaan ini kreatifitas, orisinalitas, fungsi, dan yang terakhir kekompakan" ujar Rangga, salah seorang juri Lomba Kreasi Barang Bekas.
Diakui Rangga, perlombaan ini bukan sekedar ajang beradu kreatifitas atau bersaing untuk mendapatkan hadiah. Jauh dibalik itu, lomba ini merupakan salah satu cara mempererat tali silaturahmi antar warga GWKP. Melalui lomba ini, warga dapat berkumpul dan bersosialisasi, anak-anak maupun dewasa.
"Lomba kreasi barang bekas ini cukup efektif ya bisa dilihat sampai usia 3 tahun pun ikut serta dalam lomba ini, dan juga orang tua mereka ikut mensupport mereka dalam lomba ini" jelas Rangga.
Alfi, salah satu peserta, mengaku senang dengan adanya perlombaan ini. Siswi kelas 5 SD ini senang membuat prakarya dari barang bekas yang ada di rumahnya.
"Aku seneng ikut lomba ini, soalnya bikin pinter" ujar Alfi
Selain lomba Kreasi Barang Bekas, hari itu pun ada lomba Berburu Harta Karun yang dilaksanakan pukul 6 pagi. Lomba yang diikuti oleh 52 anak GWKP itu dirancang untuk melatih anak-anak agar terbiasa bangun pagi. Selain membiasakan diri untuk semangat beraktifitas pagi, lomba ini pun bertujuan menanamkan sikap bersyukur.
"Tentunya bangun pagi itu selain menyehatkan, anak-anak juga banyak aktifitas yang bisa dilakukan, dengan bangun pagi tentunya mereka juga punya tanggung jawab kepada Tuhannya, yaitu berdoa dan bersyukur" ujar Lili.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar