Posts
Permainan Tradisional Tingkatkan Karakter Siswa
Jakarta|Kotahujan.com- Pemberian pendidikan karakter kepada anak, tidak hanya dapat di berikan secara formal saja, tetapi pendidikan karakter bagi anak di abad 21 ini bisa dilakukan dengan metode pendidikan informal. Salah satu metode yang digunakan adalah metode permainan tradisional. Dengan permainan tradisional anak-anak dapat belajar langsung untuk memaknai permainan yang mereka lakukan. Di jawa barat sendiri terdapat 250 jenis permainan tradisional yang mempunyai makna bagi kehidupan. Misalkan permainan Dakon atau yang lebih dikenal dengan permainan Congklak Permainan ini mengajarkanbagaimana sesorang memaknai hidup. “Dia diajarkan bagaimana dia hidup secukupnyadari senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu dan minggu. Selanjutnya ada lumbung, di lumbung kita tidak boleh menyimpan”, tutur Muhamad Zaini Alif, Ketua Komunitas Hong.
Selain itu selain anak diajarkan untuk memaknai hidup, permainan tradisional dapat membantu anak-anak untuk membentuk artikulasi kata.
Saat ini kebanyakan anak-anak menghabiskan waktu senggang mereka dengan permainan modern, seperti video game akan tetapi bahaya yang ditimbulakan oleh sinaran monitor dan kilatan cahaya.” Tidak ada yang salah jika anak-anak kia melek dengan teknologi, tapi kita juga harus tahu batasan-batasannya” pungkas Zaini. Perlu adanya kreatifitas guru untuk menyeimbangkan permainan modern dengan permainan tradisional
Dalam penelitian Taufik, S.Psi., M.Si,. Ph. D, staf pengajar pada Fakultas Psikologi UMS ditemukan arti penting terkait fungsi tentang permainan Grobak Sodor, dan Bentengan. Menurut hasil penelitian beliau,kedua jenis permainan ini terbukti meningkatkan empati dalam pergaulan antar siswa atau anak dari latar etnis dan budaya yang berbeda (Tionghoa dan Jawa) di kota Solo.
Seperti yang di lansir dari situs resmi salah satu universitas di Jawa Tengah, permainan tradisional lebih unggul untuk meningkatkan sikap-sikap positif dan keahlian-keahlian social pada anak –anak bila dibandigkan dengan permainan modern yang kian marak sekarang ini. Permainan modern seperti video games dan games online mengandunga bahaya dalam upaya pembangunan karakter positif bagi anak, jauh berbeda dari permainan tradisional Jawa.
Selain itu selain anak diajarkan untuk memaknai hidup, permainan tradisional dapat membantu anak-anak untuk membentuk artikulasi kata.
Saat ini kebanyakan anak-anak menghabiskan waktu senggang mereka dengan permainan modern, seperti video game akan tetapi bahaya yang ditimbulakan oleh sinaran monitor dan kilatan cahaya.” Tidak ada yang salah jika anak-anak kia melek dengan teknologi, tapi kita juga harus tahu batasan-batasannya” pungkas Zaini. Perlu adanya kreatifitas guru untuk menyeimbangkan permainan modern dengan permainan tradisional
Dalam penelitian Taufik, S.Psi., M.Si,. Ph. D, staf pengajar pada Fakultas Psikologi UMS ditemukan arti penting terkait fungsi tentang permainan Grobak Sodor, dan Bentengan. Menurut hasil penelitian beliau,kedua jenis permainan ini terbukti meningkatkan empati dalam pergaulan antar siswa atau anak dari latar etnis dan budaya yang berbeda (Tionghoa dan Jawa) di kota Solo.
Seperti yang di lansir dari situs resmi salah satu universitas di Jawa Tengah, permainan tradisional lebih unggul untuk meningkatkan sikap-sikap positif dan keahlian-keahlian social pada anak –anak bila dibandigkan dengan permainan modern yang kian marak sekarang ini. Permainan modern seperti video games dan games online mengandunga bahaya dalam upaya pembangunan karakter positif bagi anak, jauh berbeda dari permainan tradisional Jawa.
Publikasikan ...
Tautan halaman ini.
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar