Nongkrong

  • Paling asik tuk' nongkrong di Bogor
      rss

3 per 4

  • Lalu lintas dan sudut-sudut jalan di Kota Bogor
      rss

Teladan

  • Memberi contoh dan teladan untuk lainnya
      rss

Komunitas

  • Semarak warga dalam berkarya
      rss

Inisiatif

  • berani mencoba dan berbuat tuk kita semua
      rss
. . . .

Admin Control Panel

New Post | Settings | Change Layout | Edit HTML | Monetize | Moderate Comments | Monetize | Stats | Sign Out
    • Info selengkapnya bisa dilihat di Stasiun Klimatologi Darmaga - Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor Km 6,5 Kotak Pos 174 Bogor 16001 Telp.: (0251) 623018, 621192 Fax : (0251) 623018
Traffic Monitoring Bogor

Berita Terbarurss

Musik dan Senirss

Ekonomirss

Tokohrss

26 November 2011

Forest Festival 2011 dan Perusakan Hutan yang Terus Terjadi


Jakarta|kotahujan.com-Tahun 2011 PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) telah menetapkannya sebagai Tahun Hutan Internasional. Sayangnya informasi Penetapan Tahun Hutan ini kurang terasa gaungnya. Terbukti masih terus terjadi penyempitan luasan hutan akibat konversi lahan menjadi perkebunan dan tambang. Kondisi ini membuat beberapa aktivis yang tergabung dalam perkumpulan Telapak menggelar serangkaian kegiatan Forest Festival 2011 di Ruang Yusuf Ronodipuro, Gedung RRI, Jalan Merdeka Barat no 4-5, Jakarta, sejak Jumat (25/11) hingga Minggu (27/11).

Forest Festival 2011 dimaksudkan sebagai wadah sosialisasi mengenai kegiatan yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh Telapak dari tahun 1997 hingga kini. Pada kegiatan ini mereka juga melaporkan temuan terakhir keadaan hutan Indonesia khususnya hutan adat di Muara Tae Kalimantan Timur. Laporan dalam bentuk film itu menuturkan tentang kehancuran hutan adat Dayak Benuaq yang di sebabkan oleh kepentingan perusahaan HPH, HTI, kebun kelapa sawit, dan tambang batubara.

Dalam kutipan laopran yang dirilis Jumat kemarin, meski diambang batas kehancuran masyarakat adat Muara Tae terus berupaya keras untuk menjaga sisa hutan yang ada dari oknum-oknum perambah hutan adat. Demi menjaga huatan adat mereka, masyarakat Muara Tae membangun pondok-poondok jaga di dalam serta menyiapkan pembibitan jenis-jenis pohon lokal untuk memperbaiki areal-areal yang dulunya berupa hutan.

“Kami membuat pondok jaga agar perusahaan tidak masuk dan merusak wilayah hutan kami. Kami tidak mau pengalaman buruk masa lalu menimpa kami. Sudah banyak tanah kami yang diambil perusahaan tambang batubara dan perusahaan sawit,” kata Petrus Asuy, warga Muara Tae yang memberi kesaksian langsung.

Perkumpulan Telapak mendukung penuh atas kegigihan masyarakat Muara Tae. Telapak percaya masyarakat adat merupakan korban. Seharusnya mereka menjadi penerima manfaat utama atas kekayaan alamnya.

“Perusahaan-perusahaan tambang batubara dan perkebunan kelapa sawit sudah waktunya dihentikan beroperasi, karena telah mengabaikan kepentingan perlindungan hutan dan kehidupan masyarakat adat di Muara Tae”, tegas Abu Meridian, Juru Kampanye Hutan Telapak.

Selain peluncuran film kondisi hutan adat di Muara Tae, Forest Fest 2011 juga mempublikasikan foto-foto hasil investigasi tim Telapak tentang perusakan hutan Muara Tae. Dari foto-foto ini terlihat, bagaimana kondisi masyarakat adat di Muara Tae, hutan mereka yang tersesisa, kekejaman peng-eksplorasi hutan adat Dayak Benuaq secara besar-besaran.

Turut pula dipublikasikan film-film yang telah dilakukan Telapak dan Gekko Studio terkait dengan hutan Indonesia, sejak tahun 1997 saat ini.



Publikasikan ...

Tautan halaman ini.








0 komentar:

Posting Komentar

Loading...

Kabar Pilihanrss

Komunitasrss

Agendarss

Lingkunganrss

Seputar Bogorrss

Perubahan Iklimrss

top  

V O D (Beta)

  • Berita dalam gambar dan suara
      rss

Tata Ruang

  • Tata kelola Bogor
      rss

Wisata

  • Segarkan diri dari penatnya hari
      rss

Kuliner

  • Sajian terbaik di sudut kota
      rss

Pinggiran

  • Dipinggirkan dan terpinggirkan
      rss
TopBottom
  © Kantor Berita ASTEKI / TELAPAK Jawa Barat KoTa HuJaN 2008
didukung oleh tPort Integration dan Blogger | Back to TOP  
  • Twitter
  • Twitter
tutup [x]